Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Sulit Memaafkan, 3 Tips Ini Semoga Bisa Membantumu

11 Juli 2020   16:06 Diperbarui: 11 Juli 2020   16:06 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Juan Pablo Serrano Arenas dari Pexels

Dalam kehidupan ini, kita memiliki tingkat tangga kisah  masing-masing. Setiap tangga akan mengukir cerita tersendiri ada yang membahagiakan namun ada juga yang menyedihkan.

Banyak diluar sana  bahkan mungkin kita sendiri merasa sulit untuk mengerti apa yang terjadi. Semua diluar dugaan dan level kesanggupan perasaan kita dalam menerima itu.

Semua orang jelas akan berada dalam masa dimana ia menyimpan rasa sakit atau kekecewaan. Tahukah bahwa hal itu wajar saja, karena manusia diberi kepekaan untuk merespon apa yang ia rasakan.

Hidup bukan hanya tentang kebahagiaan kita perlu kesedihan untuk menyeimbangkan gejolak kebahagiaan agar tak lupa diri atas apa yang diberikan Sang Ilahi.

Pernahkah kamu mengalami hal yang sangat menyakitkan dalam hidup? 

Bisakah kamu memaafkannya atau sampai sekarang masih ada dendam dihati?

Ada 3 tips yang semoga bisa membantumu dan inilah yang biasa saya praktekan jika sulit memaafkan.

Pertama, Tak perlu melupakan

Foto oleh Pixabay dari Pexels
Foto oleh Pixabay dari Pexels
Ingatlah semakin kita berusaha melupakan sesuatu maka semakin kita sulit untuk melupaknnya. Pahami saja apa yang bisa kita benahi dan kita hindari.

Melupakan disini dalam artian kita menerima kenyataan. Yah, sepeti itulah  kenyataan adalah sesuatu yang perlu jalani.

Banyak yang sulit memaafkan karena ia tak bisa menerima kenyataan apa yang terjadi. Yakini diri bahwa apa yang sudah terjadi menyimpan hikmah atau pesan yang bisa mendidik diri kita dan bisa jadi itulah yang terbaik bagi kita.

Kedua, Pahami batas

Foto oleh Kim Stiver dari Pexels
Foto oleh Kim Stiver dari Pexels
Sudah seharusnya kita merespon sesuatu dengan ala kadarnya saja. Ada batas-batas yang harus kita mengerti untuk melindungi diri kita agar tak merasakan sakit hati dan juga kekecewaan.

Batas-batas inilah yang bisa membuat kita tidak bebas dalam bertindak. Kita terkadang sulit memaafkan karena terkendala dari dalam diri kita sendiri.

Bukan salah siapa-siapa disini. Intinya mulai sekarang mendidik diri untuk melihat batas-batasan hidup itu sangat perlu.

Ketiga, Berhenti Meratapi

Foto oleh Hoang Loc dari Pexels
Foto oleh Hoang Loc dari Pexels
Kejadian yang sudah berlalu biarkan ia berlalu dengan sendirinya. Meski kita butuh meratapi sesaat namun, jangan sampai kita meratapinya terus menerus. Apalagi sampai menyakiti dan menyiksa diri kita sendiri.

Berhenti meratapi akan membantu kita untuk memaafkan setiap kesedihan atau rasa sakit yang kita rasakan. Obat dari setiap maaf adalah dengan tidak meratapi atau berandai-randai seperti ini :

"jika itu semua tidak terjadi maka mungkin saya sekarang tidak akan seperti ini"

Jika saat ini kita masih sulit memaafkan seseorang atau diri kita sendiri. Berlahan saja, berlahan dengan melakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini. Nah, dengan berfokus pada hari ini maka kita bisa menjalani hidup tanpa kebencian yang berlebih dalam diri.

Perkataan Syaikh bin Baz rahimahullah Al-Fatawa 2/361

"Tidak ada sesuatu yang dapat menenangkan hati dan menyenangkan jiwa kecuali kembali kepada Allah"

Semoga bermanfaat, Salam hangat

Wallahu a'lam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun