Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 13 - Diskursus G Peter Hoefnagels pada Skema "Criminal Policy" di Ruang Publik di Indonesia

6 Desember 2024   14:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Ketimpangan sosial dan ekonomi menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kejahatan di Indonesia. Hal ini sesuai dengan teori Hoefnagels, yang menyebutkan bahwa akar penyebab kejahatan sering kali berakar pada masalah sosial yang membutuhkan intervensi kebijakan sosial (social policy).

  • Contoh: Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di beberapa wilayah Indonesia mendorong individu untuk terlibat dalam kejahatan seperti pencurian atau perdagangan narkoba.

3. Lemahnya Penegakan Hukum

Keadilan dalam penegakan hukum di Indonesia sering kali dipengaruhi oleh kepentingan politik dan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan criminal policy yang inklusif (penal dan non-penal) sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.

  • Diskursus di Ruang Publik: Membuka diskusi tentang reformasi hukum berdasarkan konsep Hoefnagels dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan hukum yang lebih adil.

4. Kompleksitas Sosial Budaya

Keanekaragaman budaya di Indonesia menciptakan berbagai norma dan nilai yang tidak selalu sejalan dengan hukum nasional. Dalam beberapa kasus, pendekatan represif terhadap kejahatan yang berbasis budaya lokal justru memicu konflik sosial.

  • Pendekatan non-penal yang disarankan oleh Hoefnagels dapat digunakan untuk memahami norma lokal dan mencari solusi preventif yang tidak mengganggu harmoni sosial.

5. Kasus Korupsi Sebagai Contoh

Korupsi adalah contoh nyata di mana penal policy sering kali gagal memberikan efek jera. Hukuman berat bagi koruptor tidak selalu menurunkan tingkat korupsi karena akar masalahnya adalah lemahnya sistem pengawasan dan integritas moral.

  • Implementasi kebijakan non-penal seperti transparansi dalam tata kelola keuangan negara dan pendidikan antikorupsi sejak dini sangat relevan dengan pendekatan Hoefnagels.

HOW

Bagaimana Mengatasi Kejahatan 

Pendekatan Penal

  • Penggunaan Hukuman: Hukuman diberikan untuk mencegah kejahatan di masa depan dan memberikan keadilan kepada korban.
  • Efektivitas Hukuman: Studi penologi meneliti bagaimana hukuman yang diterapkan berdampak pada pelaku dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun