Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

TB 2 - Kebatinan Mangkunegaran IV pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   20:37 Diperbarui: 22 November 2024   12:06 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip "Hang" (5 Hang)

  1. Hang-Uripi: Mewujudkan kehidupan yang baik dan bermartabat.
  2. Hang-Rungkepi: Memiliki keberanian untuk berkorban demi kebaikan bersama.
  3. Hang-Ruwat: Menyelesaikan masalah dengan bijaksana.
  4. Hang-Ayomi: Memberikan perlindungan dan rasa aman kepada rakyat.
  5. Hang-Uribi: Menyalakan semangat dan memotivasi orang lain.

Prinsip "Ha" (3 Ha)

  1. Ha-Mayu: Menciptakan harmoni, keindahan, dan kerukunan dalam masyarakat.
  2. Ha-Mengkoni: Membentuk persatuan yang kokoh di antara masyarakat.
  3. Ha-Nata: Mampu mengatur dan menata kehidupan sosial dengan baik.

Ajaran Mangkunegaran IV menekankan pentingnya integritas, keberanian, ketulusan, dan kedekatan dengan masyarakat. Nilai-nilai ini relevan dalam membentuk pemimpin yang dapat mencegah korupsi, menegakkan hukum dengan adil, dan melayani dengan sepenuh hati. Implementasi nilai-nilai ini di era modern dapat memperkuat fondasi kepemimpinan yang bertanggung jawab dan penuh empati terhadap rakyat.

PPT PROF. APOLLO - TB 2
PPT PROF. APOLLO - TB 2

PPT PROF. APOLLO TB - 2
PPT PROF. APOLLO TB - 2

Kepemimpinan dan spiritualitas dari Serat Wedhatama oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV (1853-1881)

Prinsip Kepemimpinan Menurut Serat Wedhatama 

  • Eling lan Waspada
    Seorang pemimpin harus senantiasa mengingat Tuhan, berhati-hati dalam bertindak terhadap sesama, serta peka terhadap kondisi lingkungan. Hal ini menekankan hubungan vertikal (dengan Tuhan) dan horizontal (dengan manusia dan alam).

  • Atetambo yen wus bucik
    Artinya, jangan sampai memperbaiki sesuatu setelah terluka. Pemimpin harus bertindak preventif, bukan reaktif.

  • Awya mematu nalutuh
    Menghindari sifat angkara murka dan perbuatan nista yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

  • Gonyak-ganyuk ngelingsemi
    Menghindari perilaku yang memalukan, seperti kurang sopan santun dan berbicara sembarangan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun