Mitos sebagai Entitas Metafisik dan Kejahatan
Pada gambar, dijelaskan bahwa Ricoeur melihat mitos sebagai entitas metafisik yang bisa direduksi menjadi konsep "kejahatan" (crime) atau penyimpangan hukum. Artinya, mitos dapat dianggap sebagai simbol dari pelanggaran terhadap hukum atau moral yang berlaku. Ricoeur menganalisis bagaimana mitos-mitos tersebut memberikan gambaran tentang konsep kejahatan atau dosa dalam kehidupan manusia.
Penjelasan Mitos tentang Kejahatan
Ada tiga mitos utama yang dibahas sebagai representasi dari konsep "kejahatan":
- Mitos Penciptaan (Kosmogoni)
Kejahatan ada lebih purba dari dunia, bahkan sebelum dunia yang teratur (kosmos) tercipta dari kekacauan (chaos). - Mitos Prometheus
Dalam mitos Yunani, Prometheus mencuri api dari para dewa dan memberikannya kepada manusia, yang dianggap sebagai tindakan pemberontakan dan pencurian yang menimbulkan konflik moral dan etis. - Mitos Kejatuhan
Mitos ini menggambarkan manusia (sebagai tokoh antropologis yang bukan dewa) yang jatuh dalam dosa atau kesalahan yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan atau iman. Kejatuhan ini menunjukkan aspek kepercayaan yang hilang akibat kesalahan manusia.
Catatan tentang Dosa dan Kesalahan Manusia
Di bagian bawah gambar, ada beberapa poin mengenai catatan tentang dosa dan kesalahan manusia, yang mengindikasikan tingkatan atau sifat dari kejatuhan atau pelanggaran moral manusia:
- Noda atau Kecemaran (Primitif)
Konsep ini merujuk pada pemahaman bahwa manusia memiliki sisi primal atau primitif yang tercemar oleh mitos. Mitos ini menggambarkan asal-usul manusia yang masih "ternoda." - Dosa
Bagi manusia yang memiliki kepercayaan (bertuhan), dosa merupakan kondisi kerusakan dalam diri yang memutuskan hubungan dengan yang suci atau ilahi. - Kesalahan Etis (Horizontal)
Merujuk pada kesadaran logis manusia akan kesalahan yang dilakukan dalam hubungan dengan sesama (secara horizontal). - Sekarang Bersifat Murni
Pada akhirnya, konsep manusia yang "murni" mencerminkan ide bahwa manusia, setelah mengalami proses kesalahan, noda, dan dosa, mencapai suatu kondisi di mana dia kembali ke esensi atau kemurnian awal.
Mitos Epos Yunani: Tantalus, Sisyphus, Ixion
Di bagian kiri atas gambar, terdapat ilustrasi yang menunjukkan beberapa tokoh dalam mitologi Yunani:
- Tantalus
Sosok yang dihukum dengan rasa lapar dan haus abadi di dunia bawah. Setiap kali ia mencoba minum atau makan, air dan makanan itu menjauh darinya. - Sisyphus
Dihukum untuk terus-menerus mendorong batu besar ke puncak bukit, namun setiap kali hampir mencapai puncak, batu itu bergulir kembali ke bawah. Hukuman ini melambangkan kerja tanpa akhir dan tanpa hasil. - Ixion
Tokoh yang dihukum dengan diikat pada roda yang berputar tanpa henti. Ia melambangkan penderitaan yang terus-menerus.
Mitologi ini seringkali digunakan sebagai simbol penderitaan yang tiada akhir dan perjuangan manusia yang tampaknya sia-sia.
Kutipan Arthur Schopenhauer