Penguatan budaya integritas merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan komitmen dari semua pihak. Dengan menerapkan strategi-strategi yang telah disebutkan di atas, kita dapat menciptakan lingkungan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan.
Pengembangan & Pendidikan Karakter (Investasi Berharga untuk Masa Depan)Â
Pengembangan karakter merupakan upaya sistematis untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sosial pada individu agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan tinggi, pengembangan karakter menjadi semakin penting untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.Â
Pendidikan  karakter  adalah  disiplin  yang  mengkaji  prinsip-prinsip, metode,  dan  praktik-praktik  yang  terkait  dengan pengembangan  karakter siswa dalam konteks pendidikan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu siswa mengembangkan nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang positif sehingga mereka  dapat  menjadi  individu  yang  lebih  baik  dan  berkontribusi  secara positif pada masyarakat.
Kohlberg, seorang psikolog yang terkenal dengan teori perkembangan moralnya, mengaitkan pendidikan karakter dengan pengembangan  kemampuan  moral  individu.  Menurutnya,  pendidikan karakter adalah proses membentuk pemahaman moral dan kemampuan untuk membuat keputusan moral yang baik.
Kelebihan dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah adanyapentahapan akan memudahkan orang dalam memprediksi perkembangan moral seseorang. Adanya tahapan-tahapan perkembangan  moral  memudahakan  seseorang  dalam  memberikan stimulasi  yang  tepat  dalam  peningkatan  moral  anak.  Di  dalam penelitiannya   kohlberg   tidak   melihat   aspek   kepribadian dalam mempengaruhi moral seseorang. Kohlberg berpendapat bahwa setiap orang  mampu  melakukan  ambil  alih  peran maksudnya  seseorang. Mampu  mengendalikan  dirinya  dan  membuat  keputusan  dalam bertingkah laku.
Teori perkembangan menurut Kohlberg dikatakan masih memiliki kelemahan khususnya dalam universalitas, maksudnya   adalah gambaran tahapan penalaran Kohlberg merupakan interpretasi moralitas  yang  secara  unik  ditemukan  dalam masyarakat demokratis barat,  sehingga tidak  dapat  diterapkan pada  budaya  bukan  barat.hubungannya  dengan  perilaku  moral  serta perbedaan  gender  dalam penalaran  moral  sebagian ahli  berpendapat  bahwa  tahapan  moral menurut Kohlberg tidak dapat diterapkan secara seimbang pada laki-laki dan perempuan.
Kesimpulan
Melalui Tulisan yang Membahas tentang Integritas Sarjana dan Optimalisasi Perkembangan Moral Kohlberg dan lainnya, kita telah menyoroti kompleksitas integritas sarjana yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Teori perkembangan moral Kohlberg memberikan kerangka yang berguna untuk memahami bagaimana individu, termasuk sarjana, mengembangkan pemahaman tentang benar dan salah. Namun, teori ini perlu dilengkapi dengan pemahaman yang lebih holistik tentang faktor-faktor lain seperti budaya, gender, lingkungan sosial, kepribadian, dan motivasi.
Perkembangan  moral  kohlberg  merupakan  pengembangan  dari  karya piaget. Dalam   perkembangan   moral   kohlberg   membag kedalam tiga tingkatan   yang   kemudian   menjadi   enam   tahap.   Penelitiannya   masih menimbulkan kritik dari para ahli karena para ahli menganggap bahwa tahap perkembangan  moral  hanya  ditemukan  dalam  demokratis  barat  dan  tidak akan   ditemukan pada   budaya   demokratis   selain   barat.  Â
Sedangkan perkembangan moral di dalam islam sangat dipengaruhi oleh pendidik yakni orang tua di rumah dan guru di sekolah. Perkembangan moral menurut islam bukan  hanya  berawal  dari  usia  4  tahun  seperti  yang digagas  oleh  kohlberg, akan  tetapi perkembangan moral di dalam  islam  harus  sudah  dipersiapkan ketika anak berada di dalam  kandungan  sampai  ia dilahirkan denganmenerapkan  pendidikan  keimanan,  karena  pengertian  moral  di  dalam  islam merupakan  akar  kata  dari akhlak. Sedangkan  akhlak  tidak  pernah  lepas  dari agama.
Teori perkembangan moral menurut kohlberg menyatakan bahwa  moral anak  akan  tercipta  sesuai  dengan  pengalaman  masing-masing  anak  akan tetapi   di   dalam   islam   perkembangan moral merupakan   bentuk dari implementasi  al-quran dan hadits  yang  harus  diterapkan dan dijadikan pedoman hidup setiap umat muslim. Teori  kohlberg  dalam  perkembangan  moral  tentu sangat  memiliki  peran dalam  dunia  psikology  karena  dengan memahami  tahapan  perkembangan moral  seseorang  akan  lebih mudah  dalam  mendidik  dan  memahami  setiap tingkah laku anak.