Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 5 - Model Etika Komunikasi Habermas

12 Oktober 2024   11:30 Diperbarui: 12 Oktober 2024   11:42 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Habermas berpendapat bahwa terdapat kecenderungan kolonisasi oleh Sistem Pasar dan Birokrasi terhadap lifeworld, yang berakibat pada terganggunya "Communicative Action" dan munculnya hegemoni dalam kehidupan sehari-hari, seperti kekuasaan, uang, dan kontrol sosial.

(8) PPT PROF. APOLLO - TM 5
(8) PPT PROF. APOLLO - TM 5

(9) PPT PROF. APOLLO - TM 5
(9) PPT PROF. APOLLO - TM 5

Demokrasi Deliberatif dan Etika Diskursus Komunikasi

1. Demokrasi Deliberatif (Deliberative Democracy)

Ini adalah bentuk demokrasi yang menekankan pentingnya diskusi dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan publik. Demokrasi ini bertujuan untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan melalui diskusi yang mendalam dan partisipasi warga negara. Poin-poin utamanya adalah:

  • Deliberatif (deliberatio): Melibatkan konsultasi, musyawarah, dan pertimbangan dalam waktu panjang.
  • Demokrasi: Proses pembentukan kebijakan publik harus melewati diskursus publik yang terbuka. Harus ada keterlibatan warga untuk mencapai kesesuaian antara pemerintah (yang memerintah) dan yang diperintah (rakyat).
  • Hasil dari Demokrasi Deliberatif: Aturan yang dihasilkan harus mematuhi keinginan warga negara, sehingga mereka merasa memiliki aturan tersebut.

2. Ruang Publik (RP)

Ruang publik merupakan tempat bagi warga negara untuk berdiskusi secara bebas dan terbuka mengenai kebijakan dan masalah-masalah yang mempengaruhi mereka. Fungsi ruang publik mencakup:

  • Sebagai wahana untuk menyatakan opini, kepentingan, dan kebutuhan warga.
  • Sebagai sarana warga untuk berargumen dan berdiskusi dalam menyampaikan aspirasi.
  • Tempat bagi warga negara untuk memberi kritik, saran, dan masukan terhadap negara dan kekuasaan.
  • Harus transparan dan bebas dari hegemoni pasar dan pemerintah.

Ruang publik diharapkan menghasilkan masyarakat yang rasional dan adil.

3. Komunikasi di Ruang Publik

Komunikasi di ruang publik harus memenuhi beberapa kriteria:

  • Bersifat kritis: Artinya, setiap individu berhak menyampaikan pemikirannya secara terbuka dan bebas dari tekanan.
  • Bebas tanpa sensor dan dominasi: Setiap orang dapat berbicara tanpa merasa ditekan atau diintervensi.
  • Untuk Kebaikan Bersama (Command Good): Pemikiran yang disampaikan harus bertujuan untuk kebaikan bersama.
  • Bebas dari Intervensi: Kebenaran, kejujuran, dan ketetapan harus menjadi dasar dalam setiap interaksi di ruang publik.

4. Etika Diskursus Ruang Publik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun