Dalam pendidikan holistik, individu tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Mereka diajak untuk bertanya, mengeksplorasi, dan menemukan jawaban sendiri. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
Secara singkat, pendidikan holistik penting karena:
- Menyeluruh: Melibatkan semua aspek diri manusia.
- Berpusat pada individu: Menghargai perbedaan dan potensi unik setiap individu.
- Relevan: Memungkinkan individu untuk menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
- Menyenangkan: Membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna
Kesimpulan
Pendidikan Holistik yang diperkenalkan oleh Rudolf Steiner menawarkan sebuah visi pendidikan yang lebih manusiawi dan relevan dengan tantangan zaman. Dengan fokus pada pengembangan seluruh aspek diri manusia, pendidikan holistik tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas, tetapi juga individu yang bahagia, bermakna, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Daftar Pustaka
Nurcholis, A. (2021). Holistic educational philosophy ideas in waldorf education by Rudolf Steiner. Jurnal At-Ta'dib Vol, 16(2).
Steiner, Rudolf. "The Philosophy of Freedom." Rudolf Steiner Press, 1894.
Noddings, Nel. "Holistic Education and Waldorf Schools." Journal of Holistic Education, 2018.
Clouder, Christopher. "Education for the Future: Steiner Schools in the 21st Century."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H