Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Quiz 4 - Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri Melalui Holistic Education

5 Oktober 2024   15:11 Diperbarui: 6 Oktober 2024   21:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komponen kuncinya dua :

'Oneness with the world' & 'Search for self  

Kesatuan dengan dunia dan pencarian diri. Aspek kesatuan dengan dunia ini sangat penting diperhatikan contohnya kesombongan, karena manusia sering merasa yang paling tinggi dari alam semesta lingkungan sekelilingnya maka dia merasa berhak mengeksploitasi, memanfaatkan tanpa batas, tanpa pertimbangan analisis mengenai dampak lingkungan, tidak sadar bahwa dia juga bagian dari alam semesta. Padahal jika dia merusak alam itu sama dengan merusak dunianya sendiri, hidupnya sendiri.
Jika pencarian diri sudah dilakukan, maka manusia akan sadar bahwa ia bagian dari alam semesta. Inilah yang dimaksud Anthroposofi , membahas manusia pada level sophia. Manusia dan alam sebenarnya satu. Kesadaran itu akan muncul jika manusia kenal dirinya yang sejati.

Gagasan utama Anthroposofi yaitu :

Spiritual knowledge dan freedom  

'Kebebasan dari apa'. Apakah dunia spiritual itu bebas dari diri manusia itu sendiri, dari pikiran-pikirannya sendiri. Bukan hal mudah ketika manusia harus memisahkan diri dari dirinya, dan pikirannya. Bahwa ketika berucap manusia sadar ada keterpisahan antara dirinya dengan pandangannya. Kalau seseorang bisa memposisikan diri semacam ini, mengapa dia tidak marah ketika dikritik orang lain? Karena yang dikritik adalah gagasannya, dan gagasannya itu bukanlah dirinya yang sejati seutuhnya, tapi sesuatu yang tidak sama persis dengan dirinya.
Maka hendaknya manusia membebaskan diri dari ikatan-ikatan termasuk dari hasrat, ambisi, nafsu dan masuk ke dalam spiritual knowledge, yang tidak bisa ditangkap hanya menggunakan akal dan panca indera. Itulah kebebasan yang sejati menurut Steiner. 

 Nature of Human Being dan Evolution Emanation 

Kenapa manusia dengan yang alam dan lainnya disebut satu? Karna menurut Steiner mereka adalah pancaran, karena manusia dan semesta muncul dari dzat yang satu dan sama. Jika ditarik lagi ke atas manusia semuanya berasal dari Pencipta, muncul dariNya dan akan kembali lagi kepadaNya, inilah gagasan evolution-emanation. Hampir semua filosof peripatetik menyebutkan bahwa alam itu diciptakan secara emanasi.
Evolution-emanation kurang lebih berarti perjalanan perubahan manusia dimulai dengan Pencipta memancarkan ciptaanNya hingga terciptalah manusia, dan diakhiri dengan puncak evolusi; kembalinya manusia kepada Pencipta. Dan satu-satunya jalur untuk menempuh perubahan itu adalah Ethic yang sekaligus juga merupakan gagasan keempat. Menurut Steiner Etika di sini adalah tata laku batin, yang mungkin dalam Islam berpadanan dengan akhlak. Tata laku batin dan rohani perlu diatur dan ditata hingga sanggup berevolusi menuju kesempurnaan.

Ethic

Menurut Steiner Etika di sini adalah tata laku batin, yang mungkin dalam Islam berpadanan dengan akhlak. Tata laku batin dan rohani perlu diatur dan ditata hingga sanggup berevolusi menuju kesempurnaan.  


Waldorf Education ( Sebuah Pendidikan yang Holistik )

Waldorf Education adalah pendidikan khas Steiner. Dalam kategori-kategori yang dikenal hari ini, Waldorf Education termasuk genre pendidikan holistik. Pendidikan holistik adalah pendidikan yang mengelola manusia, menuntunnya, sehingga ia bisa mengembangkan semua potensinya secara utuh. Panca indera, akal, naluri, nurani, intuisi, imajinasi, semuanya itu potensi yang dikelola oleh pendidikan holistik.

Ciri kurikulum Pendidikan Holistik adalah Transdisiplin. 

Transdisiplin membebaskan manusia dari kesempitan berpikir. Harus mengenal banyak disiplin ilmu yang lain, mau terbuka menerima masukan dari bidang yang lain. Karna manusia makhluk terbatas ia tidak bisa ahli dalam semua, tapi hendaknya ia siap menerima masukan dari banyak bidang yang lain.
Menyadari posisinya dan fokus pada bidangnya sambil tidak menutup diri dari masukan-masukan yang lain. Seimbang dalam belajar baik secara individual maupun secara kelompok secara kolaboratif dan kooperatif. Ini ditujukan untuk melatih kehidupan sosial sebagaimana sudah disebut. Menyadari bahwa belajar itu bersifat longlife dan evolutif, bertambah ilmunya bertambah pula kualitas hidupnya. Karna potensi manusia itu besar luar biasa dan tak terbatas.

PPT PROF. APOLLO - TM 4
PPT PROF. APOLLO - TM 4

How

 Pembelajaran dalam Pendidikan Holistik prosesnya Kreatif dan Artistik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun