Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Belajar Filosofi Penderitaan (Suffering) dari Membedah Film India c.o Kancharapalem, Ulasan Profesor Lang, dan Hikmah Ramadhan Saat Pandemi Covid-19

25 Mei 2020   23:33 Diperbarui: 25 Mei 2020   23:40 2878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Was dich nicth umbringt, macht dich nur starker. What doesn't kills you, makes you stronger. Sesuatu yang tidak membunuhmu, akan membuatmu lebih kuat -- Nietzsche

Ayah dan Ibu yang bijak akan mengajar anaknya bekerja keras dibanding memanjakan. Melatih membiasakan anak sedikit bersabar dalam menahan keinginan sampai saatnya tiba, padahal mereka lebih dari mampu untuk mengabulkan semua permintaan anak seketika itu juga.

Ketika mengalami sedikit Suffering dalam sabar dan ketabahan itulah, aspek Intellect dan Choice anak akan berkembang. Ke depannya, anak akan mampu menajamkan logika untuk mencari solusi atau jalan keluar. Ia juga akan mampu memilih kebaikan dibanding keburukan walaupun keburukan tampak sangat sangat menggiurkan kelihatannya.

Sama persis ketika puasa di Bulan Ramadhan di tengah pandemi Covid 19 yang telah kita lewati bersama ini, sedikit rasa penderitaan itu menempa kesabaran kita dalam menahan diri menunggu waktu adzan Magrib tiba, menempa kita juga untuk bersabar tahun ini tidak mudik. Sedikit penderitaan merasakan lapar menempa kita untuk berempati kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung dibandingkan kita. 

Suffering tersebut mengasah aspek 'intellect' kita, sehingga pada akhirnya menajamkan aspek 'choice' kita untuk pada akhirnya bergerak melakukan aksi. Jadi, sungguh, dalam kadar tertentu, rasa sakit dan penderitaan (suffering) itu diperlukan dan baik bagi kita. Dan ini janji Tuhan, bahwa Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya, diluar batas kemampuan hamba-Nya tersebut. Semua sudah ditakar dan kita pasti mampu melewatinya.

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan (penderitaan), maka ia bersabar. Itu pun baik baginya -- HR. Muslim no.2999

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun