Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku, Tol Cipali, dan Kampung Halamanku

3 Agustus 2015   20:10 Diperbarui: 3 Agustus 2015   23:35 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik (mengunjungi kampung halaman di saat hari Lebaran Idul Fitri) agaknya sudah menjadi kebutuhan dan rutinitas tahunan bagi mayoritas masyarakat Indonesia yang tinggal di perantauan. Keinginan untuk bersilaturahim, bertemu, berkumpul, berbagi, dengan sanak saudara dan handai taulan di kampung halaman menjadi obat tersendiri yang mampu mengalahkan rasa lelah, letih, panas, haus, pegal karena macet ataupun kondisi lainnya yang menghadang di perjalanan.

Mudik tahun 2015 ini terasa berbeda buat saya, pertama karena Papa tidak bersama kami lagi (sudah dipanggil oleh Allah SWT. pada 14 Agustus 2011), kedua karena yang menyetir mobil adalah Olly adikku (biasanya kan Papa), ketiga karena ini pertama kalinya kami mudik saat hari lebaran dan dalam kondisi sudah tidak berpuasa (biasanya kami sekeluarga mudik paling lambat H-3 sebelum lebaran dan otomatis dalam kondisi berpuasa di jalan), keempat, karena ini mudik perdana kami lagi setelah aku dan adik-adikku pada lulus kuliah dan sudah bekerja,kemudian yang terakhir karena ini pertama kalinya kami mudik lewat Tol Cipali (biasanya kami mudik lewat jalur Pantura melewati derah Sukamandi, Ciasem, Pamanukan, Patrol, Kandanghaur, Lohbener, Indramayu, yang terkenal dengan pasar tumpahnya dan macetnya yang Naudzubillah…luar biasa sekali menguji kesabaran).

Sehabis sholat Id di lapangan dekat rumah, sungkeman dan menyantap seporsi ketupat lebaran dengan aneka lauknya, fix kami berangkat mudik Jumat tanggal 17 Juli jam 10 pagi dari Bogor menuju Muntilan (tidak jauh dari Kota Magelang Jawa Tengah). Perjalanan diwarnai dengan rasa syukur karena diizinkan Tuhan untuk mudik tahun ini dan diiringi dengan doa agar pulang kampung tahun ini bisa sampai di tujuan dengan selamat. Tiba-tiba saya jadi teringat video lucu nan inspiratif yang menyanyikan jingle lagu Pulang Kampung dari website ayomudik.pu.go.id (…Ingatlah waspada slalu//Silaturahmi harus berlanjut//Selamat pulang kampung//Pulang kampung harus selamat…).

Video Lucu nan Inspiratif Dari ayomudik.pu.go.id [Foto: Screen Capture Dari Website ayomudik.pu.go.id]

Setelah melewati Tol Jakarta-Cikampek yang cukup padat, akhirnya sekitar jam 3 sore kami mulai memasuki gerbang Tol Cikopo-Palimanan di km.77. Kondisi di Tol Cipali saat itu ramai lancar dengan cuaca yang sangat cerah dan pemandangan di kanan kiri jalan yang tak kalah indahnya jika dibandingkan dengan Tol Jagorawi dan Tol Cipularang.

Kondisi Jalan Tol Cipali Saat Lebaran 17 Juli 2015, Ramai Lancar [Foto: Dokumen Pribadi]

 

Pemandangan Gunung yang Mewarnai Perjalanan Mudikku di Cipali [Foto: Dokumen Pribadi]

 

Pemandangan Sawah Hijau dan Tambak Warga Sekitar Menghiasi Perjalanan Mudikku di Cipali [Foto: Dokumen Pribadi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun