Data historis menunjukkan kenaikan suhu global yang signifikan selama beberapa dekade terakhir. Untuk memahami perubahan iklim yang sedang berlangsung, penting untuk memahami tren kenaikan suhu global. Analisis data membantu kita memahami bagaimana tindakan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi telah memengaruhi komposisi atmosfer dan efek rumah kaca. Selain pola cuaca ekstrem, pemahaman tentang dampak perubahan iklim terhadap pertanian menjadi semakin penting. Kejadian cuaca ekstrem seperti badai, kekeringan, banjir, dan gelombang panas semakin sering terjadi dan lebih kuat. Pertanian bergantung pada kondisi cuaca yang stabil untuk mengoptimalkan hasil produksi, yang membuat ini menantang (Khambali, 2019).
Memahami dinamika iklim global memungkinkan kita untuk memahami konsekuensi perubahan iklim di tingkat makro dan mikro. Di tingkat makro, kita dapat mengidentifikasi tren perubahan yang mencakup semua benua dan wilayah. Di tingkat mikro, kita dapat menyelidiki bagaimana perubahan tersebut meresap ke dalam kondisi lokal dan regional, mempengaruhi pola musim tanam, kebutuhan air irigasi, dan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan paling baik. Pemahaman ini sangat penting untuk membimbing kebijakan dan strategi adaptasi global dan lokal. Kita dapat membuat solusi, seperti varietas tanaman yang lebih tahan iklim, teknologi pertanian cerdas, dan praktik berkelanjutan yang dapat meningkatkan ketahanan pertanian terhadap perubahan iklim, dengan mengetahui bagaimana perubahan iklim berdampak pada sektor pertanian. Pemahaman mendalam tentang perubahan iklim global sangat penting untuk agenda pembangunan berkelanjutan (Parmawati et al., 2021).
Â
Konsekuensi pada ketahanan pangan
Kajian mendalam tentang dampak perubahan iklim pada ketahanan pangan mencakup analisis dampak pada produksi, distribusi, dan akses pangan di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan di seluruh rantai pasokan pangan. Perubahan iklim dapat menyebabkan ketidakpastian dalam produksi pertanian. Suhu yang meningkat, pola curah hujan yang tidak stabil, dan cuaca ekstrim dapat mengurangi hasil panen dan mengurangi produksi. yang menimbulkan ancaman terhadap ketersediaan dan biaya makanan, yang dapat berdampak pada ketahanan pangan rumah tangga dan tingkat kelaparan di wilayah tertentu (Arif et al., 2020).
Distribusi pangan juga dipengaruhi oleh ketidakpastian produksi pertanian. Jika rantai pasokan terganggu, seperti kerusakan infrastruktur pertanian dan kehilangan panen, aliran makanan dari produsen ke konsumen dapat terhambat. Kekeringan atau banjir yang merusak dapat mengganggu distribusi makanan, terutama di daerah yang rentan.Ketahanan pangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim menghadapi tantangan materiil dan sosial serta ekonomi. Beberapa dampak sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi termasuk kehilangan pekerjaan di sektor pertanian, peningkatan harga pangan, dan penurunan daya beli Masyarakat (Wardani et al., 2023).
Perubahan iklim mengganggu siklus pertanian dan mengancam produksi pertanian. Perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu global dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem pertanian, mengurangi hasil panen, dan bahkan dapat mengurangi produksi. Pada akhirnya mengancam ketersediaan dan harga makanan, mengancam ketahanan pangan lokal dan regional. Dampaknya tidak terbatas pada produksi bahan makanan. Perubahan iklim juga dapat menghancurkan rantai pasokan pangan dengan menghancurkan panen, infrastruktur pertanian yang rusak, dan masalah dalam distribusi dan transportasi. Kekeringan atau banjir yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah logistik yang mempengaruhi aliran makanan dari produsen ke konsumen. Karena rantai pasokan pangan bergantung di seluruh dunia, gangguan di satu tempat dapat menyebar dan memengaruhi stabilitas pangan di tempat lain (Pinontoan et al., 2022).
Selain perubahan iklim menimbulkan ketidakpastian sosial dan ekonomi. Ketidaksetaraan sosial dan masalah keamanan pangan dapat muncul sebagai akibat dari kehilangan pekerjaan di sektor pertanian. Peningkatan harga makanan dan penurunan daya beli masyarakat juga dapat menyebabkan ketidaksetaraan sosial dan masalah keamanan pangan. Mengatasi dampak pada ketahanan pangan, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan kerja sama dari berbagai stakeholder, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Solusi ini mencakup pembuatan praktik pertanian yang lebih tahan iklim, peningkatan infrastruktur dan teknologi pertanian, dan pembuatan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan di tengah perubahan iklim yang dinamis (Budisusila, 2021).
Dampak Positif dan Negatif pada Perubahan Iklim terhadap Hasil Produksi Pertanian
Perpanjangan musim tanam
Implikasi yang kompleks terhadap hasil produksi pertanian disebabkan oleh perubahan iklim, tetapi salah satu dampak positifnya adalah perpanjangan musim tanam. Meskipun kenaikan suhu global memiliki efek negatif tertentu, perpanjangan musim tanam dapat membantu petani karena memungkinkan mereka untuk memperpanjang waktu tanam dan panen. Perpanjangan musim tanam memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian (Mapegau et al., 2023).