Mohon tunggu...
Annisa Maulidya
Annisa Maulidya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

and u gonna be happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penyembuhan Diri (Self-Healing) pada Remaja Setelah Putus Cinta: Perspektif Sosiologi

8 Desember 2021   22:27 Diperbarui: 8 Desember 2021   22:33 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, ketika bahagia maka sistem imunitas akan meningkat. Itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Self-healing memiliki banyak keunggulan, selain bisa dilakukan secara mandiri juga memiliki konsistensi pengulangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mempertahankan dan memelihara kesehatan mental.

Sumber Rujukan :

Christian, Siregar. 2012. Menyembuhkan Luka Batin Dengan Memaafkan. Jurnal Humaniora Vol. 3 No. 2 Hal. 581-592.

Febri, Eka. 2021. Self Healing: Bagaimana Diri Mengobati Luka. Artikel DJKN KemenKeu artikel ilmiah https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13939/Self-Healing-Bagaimana-Diri-Mengobati-Luka.html diakses pada 6 Desember 2021.

Johnson, Doyle Paul. 1981. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid 2. Jakarta: Gramedia IKAPI.

PDAT. 2020. Mengenal Self-Healing Metode Penyembuhan Sendiri (Sumber Elektrolis): Sebuah Alternatif Penyembuhan Dengan Kecerdasan Tubuh. Jakarta: Tempo Publishing.

Rahmasari, Diana. 2020. Self Helaing Is Knowing Your Own Self. Surabaya: UNESA University Press.

Rumondor, Pingkan. 2013. Gambaran Proses Putus Cinta Pada Wanita Dewasa Muda Di Jakarta: Studi Sebuah Kasus. Jurnal Humaniora Vol. 4 No.1 Hal. 28-36.

Uswatusolihah, Uus. 2015. Kesadaran dan transformasi diri dalam kajian dakwah islam dan komunikasi. Jurnal Komunika. Vol. 9. No. 2.

Yulianingsih, Yuli. 2012. Strategi Coping Paska Putus Cinta. Skripsi Fakultas Pasikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun