Ilustrator asli Sukabumi yang satu ini memiliki karya-karya yang unik dengan artstyle atau ciri khas 3D dan cyberpunk, bahkan ia pun pernah menempati juara 3 dan 2 selama  dua tahun di FLS2N tingkat Kota pada tahun 2018 dan 2019. Ia bernama Hafiz Akbar  Ramadhan, atau yang sekarang dikenal dengan nama julukannya sebagai ilustrator yaitu  Fizdrew.Â
Berada di titik tinggi yang menjadikan dirinya menjadi sosok yang sekarang  tentunya bukan hal yang mudah, perjalanan yang ia tempuh dengan melibatkan ekplorasi  pikiran kreatifnya akan dituangkan ke dalam tulisan ini sebagai berikut.
Perjalanan Prestasi Dalam FLS2N 2018 dan 2019
Hafiz Akbar Ramadhan atau yang dikenal sebagai Fizdrew lahir di Sukabumi, 16  Desember 2001. Fizdrew menduduki bangku kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual  Universitas Pendidikan Indonesia yang sekarang sedang menyusun skripsi untuk tugas akhirnya.Â
Menempuh pendidikan di jurusan DKV, tentunya ia semakin melibatkan  kreatifitasnya di kehidupan sehari-harinya. Kita akan melihat ke tahun-tahun sebelumnya yang memperlihatkan perjalanan seorang Fizdrew yang bisa mencapai prestasi hingga  membentuk dirinya yang sekarang. Â
Fizdrew menceritakan bahwa dunia seni menjadi ketertarikan yang ada di dalam dirinya  sejak ia kecil, bahkan lingkungan sekitarnya pun mendukungnya untuk berfokus dalam  bidang itu. Ia menginginkan lingkungan sekitarnya dapat mengenal dia sebagai ilustrator yang mempunyai ciri khas dan seninya dapat tersebarkan. Namun, hal yang besar tidak bisa digapai dengan instan.
Melihat dirinya yang sekarang, tak mudah untuk menerapkan konsistensi di tahun-tahun  sebelumnya. Salah satunya, saat ia menempuh pendidikan kelas satu di bangku SMA, ia  tertarik dengan lomba poster yang diselenggarakan oleh FLS2N tingkat kota pada tahun  2018. Hal tersebut justru menjadi tantangan yang cukup berat dikarenakan ia sendiri  belum terjun untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang ilustrasi digital. Saat itu, ia masih  berfokus di teknik tradisional yang melibatkan watercolor atau sketsa di selembaran kertas.Â
Hal yang menjadi tantangan untuknya tak menghalangi dirinya untuk mencoba. Alhasil,  Fizdrew mendapatkan peringkat 3 FLS2N tingkat kota di kategori lomba poster digital  tersebut. Pengalaman pertama yang memicu semangat untuk tetap mengeksplorasi  dirinya sendiri untuk menjadi seorang ilustrator, mulai dari situ.  Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2019, ia berhasil meraih peringkat 2 di FLS2N tingkat  kota di kategori lomba poster digital. Hasil dari karya seninya terlihat progresif dan  mengalami perkembangan sehingga ia bisa mencapai juara tersebut.  Â
Setelah lulus bangku SMA, Fizdrew semakin yakin untuk melanjutkan kemampuan dirinya yang akan ia kembangkan di jurusan Desain Komunikasi Visual. Semangat dan  tekad yang dimilikinya menghasilkan hal yang ia inginkan untuk melanjutkan studi ke  jurusan tersebut di Universitas Pendidikan Indonesia.  Â
Keberlanjutan Tekad Untuk Berkarya
Berkarya baginya adalah salah satu ekspresi diri yang bisa mewakilkan dirinya kepada  dunia luas, namun tentunya pasti ada kekurangan dan kelebihan yang ia alami. Menjelang  tahun-tahun menempuh kuliah, ia menjelaskan bahwa konsistensi yang ia alami menuai  hambatan yang ada pada dirinya sendiri.Â
"Yaa.. kadang aku juga merasa takut untuk  memperlihatkan karyaku kepada publik atau ruang yang luas karena ketakutan yang  dirasakan sama diriku sendiri akan anggapan mereka masih ada", tuturnya.  Karya-karya yang ia buat terkadang tidak semuanya ia publikasikan karena hal tersebut.  Â
Sebagai orang yang mempunyai jalan pikir yang kreatif, ia menanamkan ke dirinya  sendiri bahwa "Buat apa berkarya tapi gak dipamerin (dipublikasikan)?", tegasnya.  Sebuah mahakarya tentunya merupakan representasi dirinya, dan itu merupakan media  yang bisa mendeskripsikan dirinya secara tidak langsung. Publikasi sedikit demi sedikit  menjadi tantangan sekaligus hal yang ingin dilakukan secara konsisten oleh Fizdrew. Â
Seiring berjalannya waktu, ia menjalani kuliah dengan eksplorasi tentang pekerjaan pekerjaan yang melibatkan dirinya sebagai seorang ilustrator. Mulai dari freelance,  proyek identitas kampus, dan masih banyak lagi. Ia memilih karya yang membuat dirinya  bangga kepada dirinya sendiri yaitu pada saat ia menjadi ilustrator terpilih untuk TEDx  Dago 2023.Â
Puncak dari pencapaian yang ia banggakan tentunya adalah hal tersebut. Tahun-tahun  yang ia habiskan di masa perkuliahan pun mendorong dirinya untuk terus membuat  mahakarya yang sekarang identitas dirinya menuai rekognisi publik karena artstyle-nya  yang unik. Fakta unik yang ia tuturkan juga adalah ia mempunyai idola seperti Qinniart,  Kushinov_Ilya, Amirulhhf, Kim Jung Gi, Alex Ross, dan masih banyak lagi. Ia juga  menjelaskan bahwa ia sangat tertarik dengan style cyberpunk.Â
Tak hanya itu, ia pun menjelaskan asal usul julukan 'Fizdrew' yang ia jelaskan pada  wawancara kemarin "Inspirasinya sih dari Ross Draw, cuman aku ganti aja Draw nya jadi  Drew alias past sentence dari Draw biar agak beda hehe" tuturnya. Art style yang kini kian konsisten dapat menempatkan Fizdrew di posisi yang mendapatkan rekognisi yang layak dari kalangan publik, tentunya dari akun instagramnya pun terdapat banyak komentar positif.
Pendapat Fizdrew Tentang Apresiasi Karya Di Kalangan Masyarakat
Kendala yang ia ungkapkan jika melihat dari perspektif dunia bisnis adalah sikap masyarakat luas tentang seni yang belum bisa terlihat secara signifikan. Seni yang disajikan masih harus disebarkan dan diberikan pemahaman secara berkala untuk mendapatkan penghargaan yang layak, terutama di era digitalisasi yang sedang maraknya penggunaan AI yang menjadi ancaman dalam pekerjaannya.Â
Ia  berharap bahwa masyarakat dapat menghargai hasil seni yang dibuatnya dan karyanya dapat dikenal oleh khalayak luas dan bisa berkolaborasi dengan banyak pihak lainnya untuk melestarikan seni yang organik dari pikiran yang kreatif. "Jalanin aja dulu. Jangan takut untuk berproses, karya kalian itu suatu hal yang harus di  acknowledge. Semangat, dan aku harap masyarakat sekitar pun kedepannya dapat  menghargai atau mempelajari karya seni yang sudah dibuat" tuturnya sebagai penutup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H