Berkarya baginya adalah salah satu ekspresi diri yang bisa mewakilkan dirinya kepada  dunia luas, namun tentunya pasti ada kekurangan dan kelebihan yang ia alami. Menjelang  tahun-tahun menempuh kuliah, ia menjelaskan bahwa konsistensi yang ia alami menuai  hambatan yang ada pada dirinya sendiri.Â
"Yaa.. kadang aku juga merasa takut untuk  memperlihatkan karyaku kepada publik atau ruang yang luas karena ketakutan yang  dirasakan sama diriku sendiri akan anggapan mereka masih ada", tuturnya.  Karya-karya yang ia buat terkadang tidak semuanya ia publikasikan karena hal tersebut.  Â
Sebagai orang yang mempunyai jalan pikir yang kreatif, ia menanamkan ke dirinya  sendiri bahwa "Buat apa berkarya tapi gak dipamerin (dipublikasikan)?", tegasnya.  Sebuah mahakarya tentunya merupakan representasi dirinya, dan itu merupakan media  yang bisa mendeskripsikan dirinya secara tidak langsung. Publikasi sedikit demi sedikit  menjadi tantangan sekaligus hal yang ingin dilakukan secara konsisten oleh Fizdrew. Â
Seiring berjalannya waktu, ia menjalani kuliah dengan eksplorasi tentang pekerjaan pekerjaan yang melibatkan dirinya sebagai seorang ilustrator. Mulai dari freelance,  proyek identitas kampus, dan masih banyak lagi. Ia memilih karya yang membuat dirinya  bangga kepada dirinya sendiri yaitu pada saat ia menjadi ilustrator terpilih untuk TEDx  Dago 2023.Â
Puncak dari pencapaian yang ia banggakan tentunya adalah hal tersebut. Tahun-tahun  yang ia habiskan di masa perkuliahan pun mendorong dirinya untuk terus membuat  mahakarya yang sekarang identitas dirinya menuai rekognisi publik karena artstyle-nya  yang unik. Fakta unik yang ia tuturkan juga adalah ia mempunyai idola seperti Qinniart,  Kushinov_Ilya, Amirulhhf, Kim Jung Gi, Alex Ross, dan masih banyak lagi. Ia juga  menjelaskan bahwa ia sangat tertarik dengan style cyberpunk.Â
Tak hanya itu, ia pun menjelaskan asal usul julukan 'Fizdrew' yang ia jelaskan pada  wawancara kemarin "Inspirasinya sih dari Ross Draw, cuman aku ganti aja Draw nya jadi  Drew alias past sentence dari Draw biar agak beda hehe" tuturnya. Art style yang kini kian konsisten dapat menempatkan Fizdrew di posisi yang mendapatkan rekognisi yang layak dari kalangan publik, tentunya dari akun instagramnya pun terdapat banyak komentar positif.
Pendapat Fizdrew Tentang Apresiasi Karya Di Kalangan Masyarakat
Kendala yang ia ungkapkan jika melihat dari perspektif dunia bisnis adalah sikap masyarakat luas tentang seni yang belum bisa terlihat secara signifikan. Seni yang disajikan masih harus disebarkan dan diberikan pemahaman secara berkala untuk mendapatkan penghargaan yang layak, terutama di era digitalisasi yang sedang maraknya penggunaan AI yang menjadi ancaman dalam pekerjaannya.Â
Ia  berharap bahwa masyarakat dapat menghargai hasil seni yang dibuatnya dan karyanya dapat dikenal oleh khalayak luas dan bisa berkolaborasi dengan banyak pihak lainnya untuk melestarikan seni yang organik dari pikiran yang kreatif. "Jalanin aja dulu. Jangan takut untuk berproses, karya kalian itu suatu hal yang harus di  acknowledge. Semangat, dan aku harap masyarakat sekitar pun kedepannya dapat  menghargai atau mempelajari karya seni yang sudah dibuat" tuturnya sebagai penutup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H