Mohon tunggu...
Annisa Dwi Rahma Gissela
Annisa Dwi Rahma Gissela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University Prodi Komunikasi Digital dan Media

Saya sedang menempuh semester 3 yang banyak sekali melibatkan saya dalam berbagai hal yang memberikan saya pengalaman yang lebih dalam berpendidikan. Selain itu, saya mempunyai ketertarikan dalam bidang Seni.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fizdrew, Ilustrator yang Mengeksplorasi Seni dengan Menentukan Art Style yang Unik dan Konsisten

1 Maret 2024   22:35 Diperbarui: 1 Maret 2024   22:36 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hafiz Sulaiman Akbar / Fizdrew (23) Ilustrator

Ilustrator asli Sukabumi yang satu ini memiliki karya-karya yang unik dengan artstyle atau ciri khas 3D dan cyberpunk, bahkan ia pun pernah menempati juara 3 dan 2 selama   dua tahun di FLS2N tingkat Kota pada tahun 2018 dan 2019. Ia bernama Hafiz Akbar   Ramadhan, atau yang sekarang dikenal dengan nama julukannya sebagai ilustrator yaitu   Fizdrew. 

Berada di titik tinggi yang menjadikan dirinya menjadi sosok yang sekarang   tentunya bukan hal yang mudah, perjalanan yang ia tempuh dengan melibatkan ekplorasi   pikiran kreatifnya akan dituangkan ke dalam tulisan ini sebagai berikut.

Perjalanan Prestasi Dalam FLS2N 2018 dan 2019

Hafiz Akbar Ramadhan atau yang dikenal sebagai Fizdrew lahir di Sukabumi, 16   Desember 2001. Fizdrew menduduki bangku kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual   Universitas Pendidikan Indonesia yang sekarang sedang menyusun skripsi untuk tugas akhirnya. 

Menempuh pendidikan di jurusan DKV, tentunya ia semakin melibatkan  kreatifitasnya di kehidupan sehari-harinya. Kita akan melihat ke tahun-tahun sebelumnya yang memperlihatkan perjalanan seorang Fizdrew yang bisa mencapai prestasi hingga   membentuk dirinya yang sekarang.  

Fizdrew menceritakan bahwa dunia seni menjadi ketertarikan yang ada di dalam dirinya   sejak ia kecil, bahkan lingkungan sekitarnya pun mendukungnya untuk berfokus dalam   bidang itu. Ia menginginkan lingkungan sekitarnya dapat mengenal dia sebagai ilustrator yang mempunyai ciri khas dan seninya dapat tersebarkan. Namun, hal yang besar tidak bisa digapai dengan instan.

Melihat dirinya yang sekarang, tak mudah untuk menerapkan konsistensi di tahun-tahun  sebelumnya. Salah satunya, saat ia menempuh pendidikan kelas satu di bangku SMA, ia   tertarik dengan lomba poster yang diselenggarakan oleh FLS2N tingkat kota pada tahun   2018. Hal tersebut justru menjadi tantangan yang cukup berat dikarenakan ia sendiri   belum terjun untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang ilustrasi digital. Saat itu, ia masih   berfokus di teknik tradisional yang melibatkan watercolor atau sketsa di selembaran kertas. 

Hal yang menjadi tantangan untuknya tak menghalangi dirinya untuk mencoba. Alhasil,   Fizdrew mendapatkan peringkat 3 FLS2N tingkat kota di kategori lomba poster digital   tersebut. Pengalaman pertama yang memicu semangat untuk tetap mengeksplorasi  dirinya sendiri untuk menjadi seorang ilustrator, mulai dari situ.   Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2019, ia berhasil meraih peringkat 2 di FLS2N tingkat   kota di kategori lomba poster digital. Hasil dari karya seninya terlihat progresif dan   mengalami perkembangan sehingga ia bisa mencapai juara tersebut.   

Karya Fizdrew (Hafiz Sulaiman Akbar) untuk FLS2N 2018 tingkat Kota Sukabumi
Karya Fizdrew (Hafiz Sulaiman Akbar) untuk FLS2N 2018 tingkat Kota Sukabumi
Karya Fizdrew (Hafiz Sulaiman Akbar) untuk FLS2N 2019 tingkat Kota Sukabumi
Karya Fizdrew (Hafiz Sulaiman Akbar) untuk FLS2N 2019 tingkat Kota Sukabumi
Setelah lulus bangku SMA, Fizdrew semakin yakin untuk melanjutkan kemampuan dirinya yang akan ia kembangkan di jurusan Desain Komunikasi Visual. Semangat dan   tekad yang dimilikinya menghasilkan hal yang ia inginkan untuk melanjutkan studi ke   jurusan tersebut di Universitas Pendidikan Indonesia.   

Keberlanjutan Tekad Untuk Berkarya

Berkarya baginya adalah salah satu ekspresi diri yang bisa mewakilkan dirinya kepada   dunia luas, namun tentunya pasti ada kekurangan dan kelebihan yang ia alami. Menjelang   tahun-tahun menempuh kuliah, ia menjelaskan bahwa konsistensi yang ia alami menuai   hambatan yang ada pada dirinya sendiri. 

"Yaa.. kadang aku juga merasa takut untuk   memperlihatkan karyaku kepada publik atau ruang yang luas karena ketakutan yang  dirasakan sama diriku sendiri akan anggapan mereka masih ada", tuturnya.   Karya-karya yang ia buat terkadang tidak semuanya ia publikasikan karena hal tersebut.   

Sebagai orang yang mempunyai jalan pikir yang kreatif, ia menanamkan ke dirinya   sendiri bahwa "Buat apa berkarya tapi gak dipamerin (dipublikasikan)?", tegasnya.   Sebuah mahakarya tentunya merupakan representasi dirinya, dan itu merupakan media   yang bisa mendeskripsikan dirinya secara tidak langsung. Publikasi sedikit demi sedikit   menjadi tantangan sekaligus hal yang ingin dilakukan secara konsisten oleh Fizdrew.  

Seiring berjalannya waktu, ia menjalani kuliah dengan eksplorasi tentang pekerjaan pekerjaan yang melibatkan dirinya sebagai seorang ilustrator. Mulai dari freelance,   proyek identitas kampus, dan masih banyak lagi. Ia memilih karya yang membuat dirinya   bangga kepada dirinya sendiri yaitu pada saat ia menjadi ilustrator terpilih untuk TEDx   Dago 2023. 

Karya Fizdrew (Hafiz Sulaiman Akbar) untuk TEDx Dago 2023
Karya Fizdrew (Hafiz Sulaiman Akbar) untuk TEDx Dago 2023

Puncak dari pencapaian yang ia banggakan tentunya adalah hal tersebut. Tahun-tahun   yang ia habiskan di masa perkuliahan pun mendorong dirinya untuk terus membuat   mahakarya yang sekarang identitas dirinya menuai rekognisi publik karena artstyle-nya   yang unik. Fakta unik yang ia tuturkan juga adalah ia mempunyai idola seperti Qinniart,   Kushinov_Ilya, Amirulhhf, Kim Jung Gi, Alex Ross, dan masih banyak lagi. Ia juga   menjelaskan bahwa ia sangat tertarik dengan style cyberpunk. 

Tak hanya itu, ia pun menjelaskan asal usul julukan 'Fizdrew' yang ia jelaskan pada   wawancara kemarin "Inspirasinya sih dari Ross Draw, cuman aku ganti aja Draw nya jadi   Drew alias past sentence dari Draw biar agak beda hehe" tuturnya. Art style yang kini kian konsisten dapat menempatkan Fizdrew di posisi yang mendapatkan rekognisi yang layak dari kalangan publik, tentunya dari akun instagramnya pun terdapat banyak komentar positif.

Pendapat Fizdrew Tentang Apresiasi Karya Di Kalangan Masyarakat

Kendala yang ia ungkapkan jika melihat dari perspektif dunia bisnis adalah sikap masyarakat luas tentang seni yang belum bisa terlihat secara signifikan. Seni yang disajikan masih harus disebarkan dan diberikan pemahaman secara berkala untuk mendapatkan penghargaan yang layak, terutama di era digitalisasi yang sedang maraknya penggunaan AI yang menjadi ancaman dalam pekerjaannya. 

Ia  berharap bahwa masyarakat dapat menghargai hasil seni yang dibuatnya dan karyanya dapat dikenal oleh khalayak luas dan bisa berkolaborasi dengan banyak pihak lainnya untuk melestarikan seni yang organik dari pikiran yang kreatif. "Jalanin aja dulu. Jangan takut untuk berproses, karya kalian itu suatu hal yang harus di   acknowledge. Semangat, dan aku harap masyarakat sekitar pun kedepannya dapat   menghargai atau mempelajari karya seni yang sudah dibuat" tuturnya sebagai penutup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun