"Apa?" , tanya Asti tak percaya .
" Ya...dia sedang menghalalkan segala cara untuk melukai Pras , dan kali ini takkan ku ijinkan kamu mendekatinya lagi . Kamu hanya cukup tahu hal ini , tapi jangan pernah mengacaukan segala rencana Kinan . Hanya aku yang memiliki kesempatan terakhir untuk mengobati lukanya " , Andrew mengingatkan Asti dengan pandangan mengancam .
"Jangan ikut campur urusan kami lagi , dan sebaiknya kamu berdoa . Pras dan Kinan tidak akan hancur!" , Andrew lalu bangkit dari kursinya dan meninggalkan Asti sendiri , duduk terdiam di mejanya .
**
" Hai........kapan kamu sampai Ems?" , tanya Andrew saat mendapati istrinya di dapur rumahnya .
" Sejam yang lalu , kamu kemana sih sampai gak pakai Pak Sulis buat nganter kamu ?" , tanya Emi penasaran .
" Ahhh...istriku ini ternyata kangen padaku , diam-diam kamu kehilangan karena tak mendapati aku di rumah kan?" , godanya . Emi tersenyum kecil tanpa menjawab dan tetap sibuk dengan masakannya dan itu membuat Andrew memeluk Emi dengan erat dari belakang .
"Andrew" , tegur Emi .
"Apa...aku hanya kangen denganmu Ems...." , ucap Andrew membela diri .
"Lepasin aku.....sebaiknya kamu mandi dan ganti baju sana kalau masih mau makan malam denganku " , nada suara Emi terdengar menancam membuat Andrew mau tak mau tertawa kecil lalu mencium pipi istrinya itu dan bergegas pergi ke kamar mereka sebelum mendengar....
" ANDREWWWWW......." , teriak Emi .