identik dengan membaca teks pelajaran yang panjang. Hal ini lebih terasa di sekolah dengan literasi rendah, di
mana siswa sering kesulitan memahami bacaan. Selain itu, pojok baca di kelas dan perpustakaan sekolah
seringkali tidak menarik karena buku tidak selalu diperbarui dan tidak memiliki variasi buku yang sesuai
dengan usia anak.
Seorang praktisi pendidikan, mengatakan bahwa guru sering memberikan tugas membaca tanpa
memberikan kritik yang jelas. Selain itu, kemampuan literasi umum anak tidak segera meningkat dengan
literasi digital yang kian berkembang. Mereka harus dapat membaca, memahami, dan menyaring informasi
yang benar agar anak-anak tidak terjebak dalam konten palsu di internet. Untuk mengatasi masalah ini, peran
orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangatlah penting. Orang tua diharapkan tidak langsung melarang
anak-anak menggunakan perangkat elektronik, tetapi membantu mereka dengan bermain dan secara bertahap
memberikan buku yang sesuai dengan usia mereka. Selain itu, guru harus memberikan umpan balik yang