Dan menjadi semakin menyentuh hati saat sebuah kalimat singkat sarat makna yang dituliskan oleh Nana ".....persembahan untuk putriku yang beranjak remaja......"
Legacy!!
Sebuah warisan.
Bagi seorang penulis seperti saya, Nana, dan masih banyak lainnya, melahirkan sebuah karya tulis adalah salah satu dari sekian banyak impian dalam rangka meninggalkan warisan bagi anak, cucu dan keturunan-keturunan berikutnya. Tujuannya? Banyak banget.
Salah dua diantaranya adalah sebagai pertinggal, jejak, bahwa kita pernah eksis di dunia. Berikutnya adalah meninggalkan satu dan atau banyak hal yang sekiranya menjadi manfaat bagi siapapun yang membacanya. Sekarang dan nanti.
Jadi jika kembali ke kata legacy, novel Bersemi di Mentari seharusnya bisa menjadi bagian ini. Karena nyatanya konflik yang dihadirkan, premis yang diuraikan dan esensi cerita yang disampaikan, adalah buaian fakta yang bisa saja terjadi di sekitar kita. Rangkulan cerita evergreen yang bisa menjadi penyemangat anak-anak remaja dalam menyelami dan melewati proses metamorphosa menuju dunia dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H