Pilar yang melambang 5 shalat fardhu dalam agama Islam. Â Tentu saja sekaligus bisa menjadi pengingat bahwa ada 5 kewajiban menghadap sang Ilahi dalam sehari.
Menjadi satu dengan pusat rekreasi kota Makassar yaitu Pantai Losari, memotret masjid ini saat sunset tiba adalah salah satu kenangan wisata religi yang tak akan terlupakan. Â Hanya sayangnya saat hendak mengejar sunset di Pantai Losari, kemacetan menghadang saya. Â Jadi masjid ini hanya sempat saya abadikan di pagi hari saat langit biru terhampar dan udara panas mulai menerpa wajah dan tubuh.
Karena letaknya di Pantai Losari, mengunjungi Masjid Amirul Mukminin menjadi satu paket dengan tempat hiburan merakyat tersebut. Â Saat merekam keindahan masjid ini dari kejauhan, saya bisa melihat dan merasakan bagaimana masjid ini telah menjadi bagian dari wisata kota yang dimiliki Makassar. Â
Karena terkenal sebagai salah satu titik terbaik menikmati sunset, beribadah di masjid ini saat maghrib tentunya menjadi satu waktu yang sangat dinantikan.
Mendadak saya membayangkan bagaimana asiknya berbuka puasa di Masjid Amirul Mukminin. Â Karena sekitar pkl. 16:00 WITA, hampir seluruh area parkir dipenuhi oleh para pedagang kaki lima. Â
Sajiannya juga beragam. Â Mulai dari makanan berat hingga makanan khas daerah Makassar seperti Pisang Ape. Â Salah satu jajanan wajib saat kita bertandang ke Makassar.
Masjid Amirul Mukminin
Masjid yang terletak di timur laut pantai Losari ini, didirikan menjorok ke laut dengan tonggak-tonggak beton dan 164 tiang pancang yang berada di bawahnya. Â Karena itu masjid ini disebut sebagai masjid terapung. Â Tadinya saya pikir bangunan masjidnya benar-benar terapung di atas air laut. Â
Terbuat dari kayu atau bambu dan terus bergerak mengapung kesana kemari mengikuti gerak air laut. Â Ternyata yang dilukiskan sebagai "terapung" disini adalah berada di atas air laut, meskipun tidak dalam kondisi "menyentuh air laut".
Dibangun menyerupai rumah panggung khas adat suku Bugis dan Makassar, masjid yang menjadi bagian dari Anjungan Pantai Losari ini mulai dikerjakan pada 2009 dan diresmikan oleh H. Jusuf Kalla, sang putera daerah, pada 12 Desember 2012.