Bukan impor;
Diproduksi di daerah tersebut dan sekitarnya;
Mencantumkan identitas daerah termasuk identitas komunitas;
Bagian dari budaya dan kearifan masyarakat lokal;
SEHAT
Dari pangan alami;
Tidak mengandung pengawet buatan;
Bersih;
Bernutrisi
ADIL
Adil untuk lingkungan;
Dapat diakses konsumen;
Produsen sejahtera;
Harga pasar adil bagi produsen dan konsumen
Melengkapi 4 konsep di atas, Firdaus juga ingin menyampaikan agar setiap peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah menyangkut pangan lebih dahulu merujuk pada kebijakan dan kearifan lokal. Â Apalagi untuk daerah-daerah yang terbiasa mengkonsumsi atau memiliki makanan utama berupa non-nasi (beras). Â Hal ini bukan hanya menyangkut kebiasaan tapi juga memanfaatkan budidaya lokal yang sudah tumbuh dan berkembang dengan baik di daerah tersebut.
Pangan Bijak Aspek yang Tak Terpisahkan di Wisata Kuliner. Â Poin-poin tersebut di atas menjadi rangkuman yang melengkapi presentasi Firdaus. Â Yang paling penting dan menarik adalah poin terakhir yang menjadi satu kesatuan dengan topik webinar kali ini. Â Pangan Bijak Nusantara berharap agar lewat World Food Travel Day, keragaman hayati dan pangan atau kuliner setiap daerah di kawasan Wallacea dapat lebih dikenal.
Kita pun diajak untuk mengkampanyekan kesadaran mengkonsumsi produk pangan lokal di kawasan ini, yang bersinergi dengan unsur alam dan kesehatan, dan melibatkan komunitas atau pengusaha lokal, agar tetap tumbuh dan berkembang.
Seperti produk sagu dengan jenama SAGUKU yang sudah beredar di pasaran domestik, bahkan mungkin sudah dikenal, beredar dan dikonsumsi oleh warga internasional. Â Yang perlu kita ingat, sagu ini adalah salah satu bahan pangan utama yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di Indonesia timur.
RAGAM KULINER WALLACEA. Â MEILATI HUTABARAT (MEI), NUSA INDONESIAN GASTRONOMY
Kehadiran Mei dari Nusa Indonesian Gastronomy melengkapi seluruh sajian dari Jelajah Kuliner. Â Presentasinya sungguh menggugah pengetahuan kita akan dunia pangan khususnya apa yang ada di kawasan Wallacea dan semua bahan alam yang digunakan untuk memproduksi sajian kuliner yang ada di sana.