Mohon tunggu...
Annida Putri Gayo
Annida Putri Gayo Mohon Tunggu... -

Bermimpi menjadi seorang "Penulis" :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Asa di ujung Puntung Rokok

29 Oktober 2011   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Minggu pagi aku berangkat ke gramedia matraman dengan menggunakan angkutan umum. Sendiri. Sampai di dalam bus, aku melihat pengamen yang sedang bernyanyi. Aku mengamati pengamen itu. Perawakannya sedang, wajahnya pun lebih cocok untuk menjadi anak yang ada di dalam mobil mewah dan tidak seharusnya panas-panasan serta meronta-ronta kesana-kemari untuk mencari uang. Cocok sebagai anak bos. Dia  bernyanyi sambil memainkan gitar yang dia bawa. Dengan alunan yang indah, dia menyanyikan sebuah lagu dari ebiet g ade dengan judul berita kepada kawan. Aku tersentuh karena memang lagu itu sangat indah di dengar.

"permisi teh." ucap pengamen itu sambil menyodorkan kantong plastik yang ia tenteng untuk meminta haknya karena ia sudah bernyanyi untuk menghibur.

"oh iya maaf dek." ucapku kaget dari lamunanku dan arah mataku ke jendela bis kota itu sambil mengeluarkan uang receh di dalam tasku

"teriamakasih teteh." ujar pengamen tersebut dengan senyuman

Jika aku perkirakan, anak itu berumur belasan. Mungkin dia SMP atau awal masuk SMA. Tapi ituu tidak penting buatku. Pada intinya untuk mencari makan saja mungkin susah. Namanya hidup di kota Jakarta. Aku turun pas di depan Gramedia Matraman. Dan setelah itu aku lanjut ke senen. Jam sudah menunjukan waktu siang. Ketika aku sedang mencari makan, mataku kembali melihat sosok pengamen yang tadi pagi aku lihat di bis. Namun aku mengabaikannya karena itu tidak penting buatku. Aku kembali mencari tempat makan. Aku lebih memilih makan di emperan dengan menu seperti biasa saja. Cukup ketoprak dan es teh manis. Itu sudah membuat aku sangat menikmatinya.

Ketika aku sedang memesan dan memilih duduk di pojokan, aku memainkan handphoneku. Ada 3 sms dan 3 kali panggilan. Aku membukanya.

"hati-hati dijalan yah dek." pesan dari bundaku

"beli buku buat kuliah dulu jangan novel yah." pesan dari kakakku

"ade hati hati dijalan pulangnya jangan kesorean yah." pesan dari ayahku yang selalu tanpa titik atau koma atau tanda yang lainnya *aku hanya tersenyum dan membalas semua pesan itu. Ketika aku sedang menikmati hidangan itu. Aku kembali melihat sosok pengamen itu. Kali ini dia sedang berbicara dengan ibu-ibu tukang ketoprak yang aku pesan. Pengamen itu melihat ke arahku dan tersenyum manis. Kemudian dia berjalan ke arahku dan duduk di hadapanku.

"saya boleh duduk disini teh ?" tanya dia dengan sopan dan ramah

"oh boleh kok, silakan saja." jawabku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun