Mohon tunggu...
Anni Rosidah
Anni Rosidah Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku Arah Cahaya

Jaga Selalu cita-cita dan mimpimu. Jangan Pernah kau padamkan. Mesti setitik, cita-cita dan mimpi itu akan mencari jalannya

Selanjutnya

Tutup

Book

Arah Cahaya Part 19 (Farewell Party yang Berkesan)

28 Agustus 2023   13:38 Diperbarui: 7 September 2023   15:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari dilalui Cahaya di tempat kursus dengan penuh warna. Antre mandi di kos setelah Subuh, menyewa sepeda onthel untuk berjalan-jalan di obyek wisata atau untuk pergi ke pasar, jamaah salat lima waktu di mushola dekat kos, mengisi malam minggu dengan berjalan kaki bersama-sama menuju  pusat keramaian. Serta melihat para petani sayur memanen tanamannya seakan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Cahaya.

Setelah hampir satu bulan lamanya, akhirnya mereka sampai juga pada acara perpisahan. Di tempat kursus, biasa disebut farewell party. Para tutor meminta peserta kursus menampilkan penampilan terbaik yang dipunya.

"Tomorrow. Please write your show. We wait your perform in stage," ungkap Mister Tri, salah seorang tutor Cahaya di kelasnya.

Setelah sampi di kos, Cahaya dan teman-temannya berunding untuk menampilkan apa. "Suaramu kan bagus, pintar Qiroah. Kamu Qiroah ya Zum," pinta sulis kepada Zumarah.

Wanita berkaca mata tebal dengan hidung mancung yang berasal dari pulau Bawean ini memang suaranya merdu dan pintar Qiroah. Namun ia menolak dengan alasan belum siap katanya.

"Aku gak siap, yang lain saja," pinta Zumaroh kepada teman-temannya.

"Bagaimana kalau kita tampil grup menyayikan lagu Hadad Alwi dan Sulis yang lagi booming. Zumaraoh vokalnya, kita jadi backsound-nya," ungkap Diana.

"Setuju, kita harus mensyiarkan kampus kita dengan talenta yang kita punya.

"Latihannya bagaimana?" tanya Dayat.

"Biasanya kalau sore kan kita main ke sawah atau barongan. Setiap sore kita latihan di sana saja," ungkap Cahaya.

"Setuju," jawab kelima temnnya kompak.

Ana madinatul 'ilmi Wa Aliyyun Baabuha ...

Saat itu, lagu 'Ana madinatul ilmi" yang dinyanyikan Hadad Alwi feat Sulis memang sedang booming. Lagu yang menceritakan tentang tentang salah satu dari empat khulafaurrosyidin, yakni Ali Bin Abi Tholib. Salah satu sahabat nabi yang memiliki kepandaian luar biasa sehingga ia disebut rasulullah sebagai pintunya ilmu.

Hampir setiap sore dalam satu minggu mereka berlima selalu pergi ke pematang sawah di bawah pohon jagung dan di antara hamparan tanaman sayur yang dekat dengan kebun bambu. Mereka latihan dengan alat perekam untuk mendengarkan lagu sambil mencoba mengikuti dengan membaca lirik lagu yang mereka tulis di kertas. Diulang lagi dan lagi hingga hafal. Zumaroh sebagai vokalis dan kelima temannya yang lain sebagai backing vocal.

Seminggu kemudian, sampailah pada acara yang ditunggu-tunggu. Farewell party atau pesta perpisahan yang diikuti oleh seluruh peserta kursus yang jumlahnya hampir seratus orang yang terbagi dalam beberapa kelas dimulai dengan meriah. Panggung megah dengan pengeras suara yang menggelegar di halaman tempat kursus yang luas digelar. Saat itu, waktu menunjukkan pukul delapan malam. Karena begitu banyak pertunjukan yang digelar, acara dimulai sebelum malam.

Tampak seorang wanita berjilbab berkerudung cokwlat di atas panggung membuka acara dengan bahasa Inggris. "Good night ladies and gentlemen, The firs of all, let's say our praise and gratitude to Allah SWT because of his grace and blessing upon us, we are given the best condition of our health together today."

Tonight, we gether up in order to have a farewell ceremony for english course holiday program. To all the teacher and student, time really passed so fast. It has been a month since our first time to study and make many lessons and experience at this place. All of them are really helful for us," kata Mahmudah dalam pidato pembukaannya.

Wanita mahasiswa Strata dua jurusan hukum itu memang sangat fasih berbahasa Inggris, maka tak salah jika pihak panitia memilihnya sebagai pembawa acara.

Di belakang panggung yang ramai, tampak Cahaya dan teman-temannya sedang menyiapkan tampilan mereka. Zumaroh, sang vokalis tampil perdana untuk membaca ayat suci Al-Quran, disusul kemudian dengan beberapa puisi dalam bahasa Inggris. Tepat pukul setengah sembilan malam, Cahaya dan teman-temannya dipanggil oleh pembawa acara.

"The next perform is, Song Ana Madinatul Ilm by 5 college students of IAIN Sunan Ampel  Surabaya," tutur Mahmudah disambut riuhnya penonton dari bawah panggung.

Penampilan hampir lima belas menit itu sungguh telah menyita hampir seluruh penonton di bawah panggung. Dengan busana islami modifikasi warna-warni yang mereka buat sendiri ditambah dengan merdunya suara vokalis membuat merinding penonton yang melihat. Cahaya dan empat temannya yang berada di belakang sebagai backing vocal juga tampak terharu dengan antusias penonton. Mereka tidak menyangka penampilan mereka mampu menghipnotis penonton dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda.

Segera setelah tampil di atas panggung, mereka berganti baju di ruangan yang telah disiapkan. Baju ganti yang dari tadi dimasukkan tas, di loker penitipan barang segera mereka keluarkan. Setelah berganti pakaian, mereka menuju tempat duduk yang telah disiapkan di depan panggung yang sudah tampak penuh.

Setelah beberapa waktu mencari tempat duduk kosong, akhirnya mereka mendapatkan juga meski di posisi agak belakang. Tampak di panggung seorang wanita cantik menyanyikan lagu Something Stupid Like I Love You dengan iringan gitar dari seorang pria tampan yang duduk di sampingnya.

Pada penampilan yang begitu banyak, tampak diumumkan beberapa nama tiga terbaik dari peserta kursus bahasa Inggris dari program holiday bulan ini. Salah satunya adalah nama Cahaya. Cahaya sama sekali tak menyangka jika termasuk salah satu dari ratusan peserta terbaik dari yang lainnya. Saat test tulis, speaking dan test listening di laboratorium bahasa tampaknya hasilnya biasa-biasa saja. Tapi ternyata ia sangat tidak menduga. Jika menjadi satu dari tiga terbaik di tempat kursus.

Di sela-sela penampilan yang lain, tampak Cahaya berfoto dengan teman-temannya. Foto yang lebih banyak gambar rame-rame dengan temannya. Tampak juga, seorang pria yang dari kemarin seperti menyimpan rasa kepadanya. Jaya, lelaki yang mengajaknya berboncengan saat study wisata namun ditolaknya. Kali ini Jaya kembali mendekati Cahaya untuk sekadar minta foto bersama. Cahaya pun mengiyakannya.

Tepat pukul 12 malam, acara berakhir. Cahaya dan teman-temannya segera bersiap merapikan baju dan memasukannya ke dalam tas ransel yang mereka bawa. Keesokan harinya, setelah salat Subuh berjamaah di mushola dekat kos, Cahaya beserta teman-temannya pamit kepada teman-teman satu kos dan ibu kosnya. Setelah berpamitan, mereka kemudian berjalan di pagi yang agak gelap menuju jalan raya yang lumayan jauh jaraknya. Segera sampai di jalan raya, segera mereka menyeberang jalan raya menunggu bus jurusan Surabaya.

Meski hanya sebulan, Cahaya merasa penga-lamannya di kampung Inggris sangat membekas di hati. Sarapan bubur ayam untuk pertama kali. Melihat panen tanaman sayur yang baru dilihatnya, bermain di pematang sawah dan bersantai di bawah pohon bambu, menyusuri gua Surowono yang hampir membuatnya berada di antara hidup dan mati. Hingga penampilan panggung mereka yang mendapat apresisasi luar biasa. Sebulan yang sangat istimewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun