Mohon tunggu...
Anna Salsabila Zahra Al Mafaza
Anna Salsabila Zahra Al Mafaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang

Hallo, saya Anna Salsabila Zahra Al-Mafaza. Saat ini saya sedang berkegiatan sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di jawa tengah, yaitu Universitas Muhammadiyah Semarang. Saya mengambil program studi S1 Teknologi pangan, sekarang saya sudah duduk di semester 4. Hobi saya adalah traveling ke alam, akan tetapi saya juga suka menulis dan menumpahkan emosi saya lewat tulisan. Salah satunya adalah menulis blog seperti saat inišŸ¤©

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kunyit, Rempah Ajaib yang Penuh Manfaat bagi Kesehatan

4 Juli 2024   21:49 Diperbarui: 4 Juli 2024   21:59 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/kTET8Rq3iNf9xVjw9

Tanaman kunyit adalah salah satu jenis rimpang yang dapat dengan mudah ditemui dan berlimpah di Indonesia. Kunyit adalah sejenis rimpang yang memiliki bentuk menyerupai jahe, berwarna putih hingga kuning, serta memiliki daun hijau. Berdasarkan perbedaan warna, kunyit dapat dibagi menjadi dua varietas, yaitu kunyit putih dan kunyit kuning. Kunyit memiliki cita rasa yang agak pahit dan bagian dalamnya berwarna putih hingga kuning. Rimpang kunyit memiliki peran penting dalam proses pembuatan berbagai jenis makanan tradisional dan minuman sehat seperti jamu dan produk terkait. Beberapa hidangan tradisional menggunakan kunyit untuk menghilangkan bau amis atau karakteristik tertentu pada bahan pangan hewani, seperti ikan laut. Penggunaan kunyit dalam dunia kuliner tidak hanya terbatas pada fungsi sebagai penyedap dan pewarna, tetapi juga digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan minuman sehat seperti kunyit asam atau kunyit instan. Kunyit termasuk dalam kategori liliopsida, yang merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai obat dan bumbu masakan yang umumnya digunakan oleh sebagian besar penduduk di Indonesia. Kunyit memiliki batang berwarna hijau kekuningan, daun tunggal berbentuk telur memanjang, dan berbunga di bagian pucuk batang dengan ciriciri berambut dan bersisik. Kulit luar rimpang kunyit berwarna jingga hingga coklat, sedangkan daging buahnya berwarna merah jingga hingga kuning kekuningan. Selain itu, kunyit dikenal memiliki aktivitas antioksidan, kemampuan anti-kanker, sifat antimikroba, serta berperan dalam mengatasi gangguan pencernaan, cacar, dan gigitan serangga (Anggraeni, dkk., 2023)

Kunyit termasuk salah satu jenis rempah yang tergolong ke dalam tanaman obat keluarga (TOGA). Rempah-rempah yang tergolong ke dalam kelompok ini biasanya berasal dari rumpun famili Zingiberaceae. Adapun klasifikasi taksonomi tanaman kunyit yakni sebagai berikut (Mutiah, 2015)

Klasifikasi Tanaman :

Divisi Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  : SpermatophytaĀ 

Subdivisi Ā  Ā  Ā  Ā  : Angiospermae

Kelas Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  : Monocotyledonae Ā 

Ordo Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā : Zingiberales Ā 

Keluarga Ā  Ā  Ā  Ā  : ZingiberaceaeĀ Ā 

Genus Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā : Curcuma Ā 

Spesies Ā  Ā  Ā  Ā  Ā  Ā : Curcuma longa

Adapun penampakan kunyit dapat dilihat pada gambar

Adapun diuraikan dibawah ini penggunaan kunyit (Curcuma longa) oleh masyarakat Indonesia secara tradisional yaitu sebagai obat (Mutiah, 2015) :Ā 

Amandel

Ramuan untuk obat amandel ini adalah : Rimpang kunyit jari di cuci bersih lalu diparut, di remas dengan air masak 2 sdm (sendok makan), diperas dan di saring, airnya di aduk dengan 1 butir kuning telur ayam dan kapur sirih sedikit lalu di minum. Diminum 1-2 kali sehariĀ 

Asma

Ramuan untuk obat asma adalah : rimpang kunyit 1 jari (di cuci dan diparut), isi buah pinang buah (ditumbuk halus), keduanya dicampur diremas dengan kapur sirih 40 ml diperas dan disaring lalu diminum dua kali sehari 1 sdmĀ 

Bidur (urtikaria)

  • Rimpang kunyit jari dicuci bersih lalu diparut, diberi air masak 20 ml dan madu 2 sendok teh (5 ml) diperas lalu disaring kemudian dimunum 1-2 x sehari
  • Rimpang kunyit 2 jari, rimpang cekur 2 jari, asam-lama 5 jari, dicuci lalu ditumbuk halus diremas dengan minyak kelapa 60 ml, dioleskan pada kulit yang gatal-gatal.

Borok

  • Daun kunyit 3 lembar, daun urat 5 lembar, daun maja 5 lembar, daun buntut tikus 8 lembar, daun leng-lengan/daun setan 16 lembar, daun kepayang 6 lembar, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan air perasan tembakau yang kental cangkir, untuk menurap borok (2 sehari sebanyak yang diperlukan)
  • Rimpang kunyit 2 jari, bawang merah 3 butir, dicuci lalu diparut, diremas dengan minyak kelapa 40 ml, dihangatkan di atas api seperlunyaĀ 

Disentri Ā 

Rimpang kunyit 1 jari , asam lama dua jari, rimpang ceker ayam 2 jari, di cuci dan dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan air bersih 3 gelas sampai tinggal setengahnya, sesudah dingin disaring lalu diminum, kemudian diminum 2 x sehari gelasĀ 

Eksema

  • Rimpang kunyit 1 jari, dicuci bersih lalu diparut, diremas dengan air kapur sirih seperlunya untuk menurap kulit yang terkena eksema (2x sehari sebanyak yang diperlukan)
  • Rimpang kunyit 2 jari, kayu butbuta dua jari, daun salam 10 lembar, daun maja 6 lembar, daun senokembang 10 lembar, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam seperlunya, untuk menggosok dan menurap kulit yang terkena eksema lalu dibebat (2x sehari sebanyak yang diperlukan)Ā 

Frambusia

Ramuan ; rimpang kunyit 2 jari, kulit batang wudulan 3 jari, dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diremas dengan minyak kemiri 3 sendok makan, untuk menggosok dan melumas kulit yang terkena frambusia (2x sehari sebanyak yang diperlukan).

Gabag /campak Rimpang kunyit 3 jari, dicuci lalu diparut diremas dengan air garam seperlunya, untuk melumas bercakbercak pada kulit (2x sehari sebanyak yang diperlukan). Dalam bentuk ramuan; rimpang kunyit 2 jari, kaolin (tanah liat) putih sebesar duku, dicuci lalu diparut diremas dengan air hangat gelas dan madu 3 sdm, diperas dan disaring lalu diminum 3x sehari 2 sdm.Ā 

Kelemumur (Tinea furfuracea)

  • Rimpang kunyit 3 jari, dicuci lalu diparut, diberi air masak 3 sdm, diperas dan disaring, untuk menggosok kulit yang terkena kelemumur (2x sehari sebanyak yang diperlukan pagi dan siang sesudah mandi)
  • Ramuan ; rimpang kunyit 2 jari, rimpang lengkuas 2 jari, dicuci lau diparut, diremas dengan minyak jarak 4 sdm, untuk menggosok dan mengurut kulit yang terkena kelemumur (1-2 kali sehari sebanyak yang diperlukan, malam sebelum tidur)Ā 

Kencing darah Ramuan ; daun jambu bijinyang masih muda 15 lembar, daun pascasudo 10 lembar, jintan 1 sdt, rimpang kunyit 1 jari, gula enau 3 jari, dicuci dan dipotong seperlunya, direbus dengan air bersih 4 gelas sehingga hanya tinggal kira-kira 3/4nya, suam-suam kuku disaring lalu diminum 3x sehari gelas.

Berdasarkan asal tumbuh dan kondisi tanahnya, kunyit mengandung 29% senyawa kurkuminoid. Kurkuminoid ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk kurkumin (diferuloylmethane), demetoksirkumin, bisdemetoksikurkumin, dan kurkumin siklik. Komponen utama pada kunyit adalah kurkumin, sementara kurkumin siklik merupakan komponen minor dalam kunyit. Kurkumin (diferuloylmethane) (sekitar 3 hingga 4%) adalah komponen aktif yang memberikan warna kuning pada kunyit. Kurkumin terdiri dari tiga varian, yaitu kurkumin I atau kurkumin (sekitar 94%), kurkumin II atau demetoksirkumin (sekitar 6%), dan kurkumin III atau bisdemetoksikurkumin (sekitar 0.3%). Molekul asam ferulat dalam kurkumin terikat pada atom karbonil melalui jembatan metilen. Rumus molekul kurkumin adalah C21H20O6. Berat molekul dan titik lebur kurkumin berturut-turut adalah 368,67 dan sekitar 176-177 C. Kurkumin kurang larut dalam air dan eter, namun larut dalam pelarut organik seperti etanol dan asam asetat glasial. Kurkumin tetap stabil pada suhu tinggi dan dalam kondisi asam, tetapi sensitif terhadap cahaya (Malahayati, dkk., 2021)

Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman yang mengandung kurkumin sebagai komponen utama dengan aktivitas biologis yang kuat. Penelitian telah mengungkapkan bahwa kurkumin memiliki sifat antioksidan yang kuat, mampu mempercepat proses penyembuhan luka, dan memiliki sifat anti-inflamasi, yang mungkin bermanfaat dalam pengobatan jerawat. Penggunaan kunyit dianggap aman dalam dosis yang umumnya ditemukan dalam makanan, baik saat dikonsumsi secara oral maupun diaplikasikan secara topikal sebagai obat. Namun, perlu diingat bahwa pada beberapa individu, penggunaan kunyit dapat menyebabkan dermatitis atopik. Lebih lanjut, disarankan agar wanita hamil menghindari konsumsi kunyit karena dapat merangsang kontraksi rahim. Penggunaan kunyit topikal sering melibatkan pencampuran dengan air atau madu sebelum diaplikasikan secara langsung pada kulit. Selain itu, kunyit kering juga dapat dicampur dalam bentuk cairan dan diminum. Penggunaan kunyit dapat sementara mengubah warna kulit menjadi kuning, terutama pada individu dengan warna kulit terang (Rosyidi, dkk., 2019)

Kunyit merupakan salah satu jenis rempah yang digunakan sebagai bumbu dalam masakan dan juga memiliki komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Di Indonesia, kunyit bukan hanya digunakan sebagai bumbu masakan, tetapi juga diolah menjadi minuman tradisional yang memiliki manfaat kesehatan, seperti minuman kunyit asam. Minuman kunyit asam tidak hanya mengandung rimpang kunyit, tetapi juga asam jawa, yang memberikan kontribusi pada kandungan bioaktif dan meningkatkan kandungan antioksidan dalam minuman kunyit asam. Selain disajikan dalam bentuk minuman, terdapat juga cara lain untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual minuman herbal atau jamu, yaitu dengan mengemasnya dalam bentuk sirup atau minuman serbuk instan (Suseno, dkk., 2021).

Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai sumber pewarna alami. Dua jenis tumbuhan yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai pewarna tekstil adalah kunyit dan rumput laut cokelat yang telah diolah menjadi sodium alginat. Kunyit merupakan salah satu sumber daya alam yang mudah ditemukan di Indonesia dengan harga yang terjangkau. Umbi kunyit mengandung kurkumin, suatu zat yang dapat memberikan warna kuning. Kunyit yang digunakan dalam pembuatan cat tekstil dapat diolah dengan dua metode yang berbeda. Metode pertama adalah dengan menggiling kunyit segar yang telah dikeringkan sebelumnya, sementara metode kedua adalah dengan menggiling pati kunyit yang telah diendapkan dan dikeringkan. Bubuk kunyit segar cenderung menghasilkan warna yang pekat namun tidak merata, sedangkan bubuk pati kunyit menghasilkan warna yang cenderung lebih pucat namun lebih merata (Ayuningtias, dkk., 2019).

Salah satu contoh produk olahan kunyit adalah jamu kunyit. Jamu kunyit asam adalah minuman yang dibuat dengan menggunakan kunyit dan asam sebagai bahan utama. Secara alami, kunyit telah lama dipercaya memiliki kandungan bahan aktif yang dapat berperan sebagai analgetika (penghilang rasa sakit), antipiretika (penurun panas), dan antiinflamasi (pengurang gejala peradangan) . Hal yang sama berlaku untuk asam (asam Jawa), yang juga memiliki bahan aktif yang dapat mengurangi gejala peradangan, menurunkan panas, dan memberikan efek penenang. Namun, tidak semua orang menyukai jamu kunyit asam dalam bentuknya yang asli. Ini disebabkan oleh penampilannya yang mungkin kurang menarik. Oleh karena itu, produk kunyit asam perlu ditingkatkan melalui diversifikasi produk, seperti minuman jeli kunyit asam. Minuman jeli adalah jenis minuman berbentuk gel yang terbuat dari sari buah, gula, dan dengan penambahan bahan pengental seperti agar-agar, karagenan, atau gelatin serta asam (Putra, 2013).

Salah satu bentuk kreativitas inovatif dalam pengolahan kunyit adalah dengan mengubahnya menjadi produk perontok bulu alami. Dalam masyarakat saat ini, tren menghilangkan bulu atau rambut halus pada beberapa bagian tubuh semakin populer. Meskipun rambut ketiak memiliki peran tertentu, sebagian orang menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak diinginkan karena dapat mengganggu penampilan dan mereduksi tingkat percaya diri. Pasar sudah menghadirkan beberapa produk perontok bulu, namun produk yang terbuat dari bahan alami dan aman bagi kesehatan masih cukup langka. PASIKULA (Pasta Kunyit Untuk Axilla) adalah usaha yang menjanjikan, terutama karena saat ini masyarakat mencari produk perontok bulu yang tidak hanya aman, tetapi juga sehat untuk penggunaan jangka panjang. Ini menciptakan peluang besar untuk memasuki pasar yang luas. Selain itu, menggunakan kunyit sebagai bahan utama merupakan cara untuk memanfaatkan kunyit secara ekonomis dan meningkatkan nilai ekonomi kunyit (Kurniawan, dkk., 2020).

Kunyit banyak dimanfaatkan oleh konsumen dalam berbagai produk pangan. Kunyit biasanya digunakan untuk memberikan perasa yang segar ataupun menambah nilai gizi produk. Adapun produk olahan kunyit yakni sebagai berikut

a. Serbuk Kunyit (Toga, dkk., 2013)

Persiapan Bahan Baku

(simplisia dan kunyit )

Serbuk kunyit merupakan salah satu produk olahan dengan berbahan dasar kunyit segar. Produk ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan dapur ataupun dapat digunakan pada pembuatan minuman herbal. Adapun proses pengolahan serbuk kunyit dapat dilihat pada Diagram 1.

Pencucian

Pengirisan

Pengemasan

Pengeringan

Penyimpanan

Penggilingan

Penyimpanan

Pengemasan

Ā  Ā  Ā  Ā Ā 

  • Jamu Kunyit Asam (Haryanti, dkk., 2022)

Produk lain dari olahan kunyit yaitu jamu, jamu sudah sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat yang berfungsi sebagai minuman herbal penambah imun dan kesegaran tubuh. Produk olahan ini biasanya dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan jamu kunyit asam ini yaitu air, sinom, asam jawa, kunyit, gula merah, dan gula pasir. Adapun proses pengolahan jamu kunyit asam yaitu merebus air bersama daun sinom, asam jawa, dan kunyit di atas api kecil hingga mendidih. Masukkan gula merah dan gula pasir. Aduk hingga larut, angkat. Diamkan hingga tidak panas, saring. Didihkan kembali. Angkat. Sajikan saat hangat.Ā 

Cara Pembudidayaan Kunyit

Penyiapan Benih

1.

Benih yang digunakan merupakan benih bermutu atau bersertifikat. Kunyit dapat dikembangbiakan dari rimpang induk dan rimpang anakan. Rimpang yang akan digunakan sebagai benih memiliki ciri-ciri: sehat, berumur 9 - 10 bulan, bila rimpang dipatahkan akan terlihat banyak serat, kulit rimpang tidak kisut, tidak mudah terkelupas, warna mengkilat dan bernas. Jika menggunakan anak rimpang mempunyai bobot antara 15-20 gram atau jika menggunakan rimpang induk maka dapat dibagi empat bagian (satu rimpang induk dibelah 4 membujur), memiliki berat antara 20 -- 30 gram, panjang 3 -- 7 cm. Untuk benih induk sebaiknya menggunakan rimpang yang seragam.

2.

Benih disemaikan di atas alas jerami berlapis (3-5 lapis) agar rimpang yang akan digunakan sebagai benih cepat bertunas. Setelah 3 -- 8 minggu di persemaian, tunas pada rimpang mulai tumbuh. Setiap potongan benih rimpang sebaiknya terdiri dari 2 -- 3 tunas.

3.

Benih yang sudah dipotong ditaburi dengan abu dapur atau diolesi dengan vaselin agar luka bekas potongan tidak ditumbuhi jamur. Benih siap ditanam di lahan setelah luka bekas potongan mengering dan tunas sudah tumbuh.

Kebutuhan benih

: 1.000 -- 1.500 kg/ha untuk rimpang induk

Populasi

: 40.000 tanaman/ha

Potensi hasil

: 25 ton/ha (segar)

Ā 

Pengolahan Lahan dan Pemupukan

1.

Pada saat pengolahan lahan diberikan pupuk dasar (pupuk kandang) sebanyak 1 -- 2 kg per lubang tanam dan dibiarkan 1-2 minggu.

2.

Bila diperlukan pupuk anorganik (Urea, SP-36, dan KCl) dapat diberikan dengan prinsip LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) dengan dosis masing-masing 100-200 kg/ ha. SP-36 dan KCl diberikan pada waktu tanam sedangkan urea diberikan dalam 3 agihan (1,2 dan 3 Bulan Setelah Tanam (BST)).

Penanaman

Penamanan dilakukan pada awal musim hujan, sesuai dengan jarak tanam dengan kedalaman tanam sekitar 5-7 cm. Benih diletakkan dengan hati-hati ke dalam lubang tanam dengan posisi rebah dan tunas menghadap ke atas, kemudian tanah di sekitar benih agak dipadatkan, agar benih kokoh, lalu benih ditimbun dengan tanah.

Pemeliharaan

  1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan sampai umur 1,5 BST dengan memakai benih cadangan yang telah diseleksi dan disemaikan.

  1. Penyiraman

Kunyit termasuk tanaman yang tidak menyukai tempat yang tergenang. Masa kritis kebutuhan air bagi tanaman kunyit sampai pada tahap pertumbuhan vegetative optimum (6 bulan setelah tanam)

  1. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan cara membuang gulma dengan hati-hati sampai umur 6 bulan setelah tanam.

Panen

Rimpang kunyit dipanen apabila semua daun dan batang sudah menguning dan mengering (sanesen), umumnya terjadi pada umur tanaman lebih dari 9 bulan. Panen dilakukan dengan menggarpu tanah untuk mengangkat rimpang tanaman secara keseluruhan, setelah itu tanah dan akar yang menempel dibersihkan.

Pascapanen

Untuk kebutuhan konsumsi, rimpang yang sudah dipanen dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian ditiriskan dan dikering anginkan, lalu masukkan kedalam karung dan disimpan. Untuk pembuatan simplisia rimpang dicuci bersih, ditiriskan kemudian diiris membujur dengan ketebalan 2-5 mm , dijemur dibawah sinar matahari yang telah dialasi dengan tikar bambu yang bersih dan ditutup kain hitam sampai kadar air 9-10% atau dikeringkan dengan oven dengan suhu 40-60oC. Simplisia yang telah kering dikemas dalam wadah kedap udara. Wadah atau kemasan yang digunakan sebaiknya bersifat inert, artinya tidak mudah beraksi dengan bahan lain; tidak beracun; mampu melindungi simplisia dari penguapan aktif; pengaruh cahaya, oksigen, uap air, cemaran mikroba, kotoran, dan serangga. Kemasan diberi label yang berisi informasi nama bahan, tanggal produksi, tempat produksi dan berat bersih. Simplisia yang sudah dikemas disimpan di ruang penyimpanan yang bersih, sejuk (suhu ruang 10-15oC) dan kering. Untuk keperluan benih, rimpang yang telah dibersihkan dimasukan dalam karung jala, atau disusun di atas rak/para-para, di ruang penyimpanan yang sejuk, ventilasi, tidak bocor, penerangan cukup, tidak kena sinar matahari langsung, dan bebas dari hama gudang.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, V. J., Kurnia, D., Djuanda, D., dan Mardiyani, S. 2023. Komposisi Kimia dan Penentuan Senyawa Aktif Antioksidan dari Minyak Atsiri Kunyit (Curcuma longa L.). Jurnal Farmasi Higea, 15(1), 54-63.

Ayuningtias, A., dan Hendrawan, A. 2019. Pemanfaatan Kunyit sebagai Cat Lukis

Tekstil dan Penerapannya pada Produk Fesyen. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 7(3), 228-237.

Haryanti, I., Munandar, A., Ilham, I., Yusuf, M., Muhajirin, M., & Jaenab, J. (2022).

Pemanfaatan Potensi Kunyit Di Desa Raba Wawo Menjadi Jamu Kunyit Asam

Sebagai Minuman Sehat Dan Kekinian. Jurnal Terapan Abdimas, 7(1), 114121.

Kurniawan, W., Awaliyah, N. N., Silfia, W., Nawawi, I. I., Febriyanto, R., dan Mulyani, L. S. 2020. Pasikula (Pasta Kunyit Untuk Axilla) Sebagai Perontok Herbal Bulu Ketiak. Business Innovation and Entrepreneurship Journal, 2(2), 120-125.

Malahayati, N., Widowati, T. W., & Febrianti, A. 2021. Karakterisasi Ekstrak Kurkumin dari Kunyit Putih (Kaemferia rotunda L.) dan Kunyit Kuning (Curcuma domestica Val.). Agritech, 41(2), 134-144.

Mutiah, R. 2015. Evidence based kurkumin dari tanaman kunyit (Curcuma longa) sebagai terapi kanker pada pengobatan modern. Journal of Islamic Pharmacy, 1(1), 28-41.

Putra, B. P. 2013. Pengaruh Jenis Dan Proporsi Bahan Pembentuk Gel Terhadap Hasil Jadi Minuman Jeli Kunyit Asam. Ejournal Boga, 2(1), 234-240.

Rosyidi, N. W., dan Cahyati, S. 2019. Manfaat Kunyit (Curcuma longa) dalam Farmasi.

Suseno, R., Surhaini, S., Rahmayani, I., Ulyarti, U., dan Lavlinesia, L. 2021. Pelatihan Pembuatan Sirup dan Minuman Serbuk Kunyit Asam di Desa Suka Maju Muaro Jambi. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 5(3), 349-355.

Toga, N. R., Fahma, F., & Budijanto, M. 2013. Penentuan harga pokok produksi kunyit dan produk olahan di klaster biofarmaka Kabupaten Karanganyar. Performa:Ā 

Media Ilmiah Teknik Industri, 12(1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun