Mohon tunggu...
Annas widianto
Annas widianto Mohon Tunggu... Lainnya - tetap tenang

https://instagram.com/annas_widianto?utm_medium=copy_link

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FOMO dalam Perspektif Psikologi dan Islam

14 Juni 2022   17:35 Diperbarui: 14 Juni 2022   17:45 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku FOMO cenderung membuat kita membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Sehingga diri kita hanya akan dikuasai dengan rasa insecure dan lupa untuk senantiasa bersyukur. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Baqqrah: 152 dan QS Yaasin: 35 yang berbunyi:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS Al-Baqqrah: 152)

لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ

“Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS Yaasin: 35)

Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya. Dan setiap manusia telah mendapatkan porsi nikmatnya masing-masing. Selalu ada alasan serta hal baik yang bisa kita syukuri sekalipun kita berada dalam suatu hal yang buruk. Bahkan Allah SWT berjanji akan menambah nikmat bagi seorang hamba jika hamba itu bersyukur kepada-Nya. Hal ini juga didukung dengan hadist yang berbunyi:

مُطِرَ النَّاسُ على عهدِ النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أصبحَ منَ النَّاسِ شاكرٌ ومنهم كافرٌ قالوا هذهِ رحمةُ اللَّهِ وقالَ بعضُهم لقد صدقَ نوءُ كذا وكذا

“Ketika itu hujan turun di masa Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi bersabda, ‘Atas hujan ini, ada manusia yang bersyukur dan ada yang kufur nikmat. Orang yang bersyukur berkata, ‘Inilah rahmat Allah.’ Orang yang kufur nikmat berkata, ‘Oh pantas saja tadi ada tanda begini dan begitu’.” (HR Muslim).

Selain mampu membuat kita selalu merasa cukup bersyukur juga mampu membuat kita tenang dan terhindar dari sifat insecure atau kecemasan.

  1. Membuat gaya hidup menjadi boros

Perilaku FOMO membuat kita senantiasa berlama-lama berselancar di media sosial. Hal ini membuat kita berpotensi memiliki keiinginan yang besar untuk mengikuti trend atau memiliki apa yang kita lihat di media sosial. Dimana hal tersebut menyebabkan perilaku konsumtif atau gaya hidup yang boros. Islam sangat melarang gaya hidup yang boros dan berlebih-lebihan. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Isra: 27

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun