Mohon tunggu...
Annas widianto
Annas widianto Mohon Tunggu... Lainnya - tetap tenang

https://instagram.com/annas_widianto?utm_medium=copy_link

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FOMO dalam Perspektif Psikologi dan Islam

14 Juni 2022   17:35 Diperbarui: 14 Juni 2022   17:45 1688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial memang menjadi medium terbuka yang mampu mempermudah arus komunikasi. Namun, sayangnya, kemudahan ini justru banyak disalahgunakan. Hal ini disebabkan dari ketiadaan batasan dalam penggunaan media sosial yang membuat potensi damage (kerusakan) yang ditimbulkan dari gangguan FOMO semakin besar.

Beberapa aksi yang bisa mengakibatkan kerusakan dari gangguan FOMO ini ialah adanya aksi memberikan kata-kata umpatan, memberikan komentar yang tidak sopan, hingga bertindak di luar norma-norma yang dilakukan di media sosial.

       3.Memunculkan perilaku konsumtif

keterhubungan atau konektivitas yang ada pada media sosial membuat semua orang menjadi tahu tentang tren yang sedang berkembang di belahan dunia manapun. Hal ini berdampak pula pada meningginya tingkat konsumtif para penggunanya, khususnya mereka para generasi millennial atau generasi Y. Mereka melihat tren tersebut menjadi sesuatu yang harus ditiru. Alhasil, mereka mengikuti tren tersebut tanpa melihat kondisi kesehatan finansial mereka.

Tips menghindari FOMO menurut psikologi

Menurut psikologi ada beberapa tips untuk mengatasi sindrom FOMO diantaranya yaitu:

  1. Menerima bahwa kita memiliki masalah

Menerima dan tidak bersikap denial terhadap masalah yang kita alami merupakan langkah awal yang dapat membuat kita menjadi lebih tenang dan mempermudah kita untuk melakukan langkah-langkah lain yang dapat melindungi kita dari sindrom FOMO

  1. Berlatih mindfulness

Mindfulness adalah sejenis meditasi yang dapat membuat kita lebih mudah dalam menerima dan berfokus dengan apa yang terjadi saat ini. Mindfulness juga mampu membuat kita lebih bersyukur, melatih fokus serta mengurangi stress.

  1. Menerapkan regulasi emosi

Regulasi emosi adalah suatu teknik untuk mengatur emosi yang kita rasakan, baik emosi positif ataupun emosi negatif agar tidak berlebihan sehingga berakhir dengan penyesalan. Dalam regulasi emosi terdapat beberapa teknik diantaranya dengan mengubah cara pandang menjadi lebih positif, belajar untuk tidak memberi perhatian berlebih kepada hal-hal diluar kendali kita, melakukan beberapa teknik relaksasi serta belajar untuk menunda respon ketika berada di puncak emosi.

FOMO dari sudut pandang Islam

Dalam Islam, FOMO memiliki banyak dampak negatif (mudharat) bagi manusia. Diantaranya yaitu:

  1. Mengurangi rasa syukur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun