Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selamatkan Pengangguran di Indonesia!

29 Oktober 2015   17:05 Diperbarui: 3 November 2015   07:55 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Well.. bukannya mas dan kawan2 buruh selama ini tetap hidup ya? Berarti cukup donk? Hehe..

Rp 7000 masih dapat nasi + 2 sayur di warteg (ini sarapan saya sehari-hari, jadi saya tahu persis, hehe), 15ribu sudah ada ayamnya, jangan terlalu banyak makin daging bro, ntar kena kanker lho.. hahaha...

Biaya transport? Cari kost deket pabrik aja, kemudian naik sepeda, green living plus makin sehat..

Bila kawan2 buruh yang berpenghasilan 2,7 juta saja menjerit tidak cukup, kami yang nganggur bagaimana? Penulis heran kenapa tidak ada yang demo untuk menyelamatkan pengangguran... demo yuk! Haha..

Pemerintah telah hadir di bidang kesehatan dan pendidikan dengan bpjs, kis, kip berbagai tunjangan yang meringankan pengeluaran buruh/pekerja.

Saran saya untuk meningkatkan kualitas hidup pekerja, sebaiknya kawan2 buruh perjuangkan hal-hal ini saja :

1. Fasilitas Perumahan
Baik dari pengusaha maupun dari pemerintah. Presiden Jokowi telah memulai proyek 1 juta rumah untuk buruh yang akan diintegrasikan dengan kawasan industri.

Ini sekali dayung 2 pulau terlalui, biaya transport juga akan terpangkas..

2. Fasilitas Transportasi / Antar Jemput
Demolah pengusaha untuk mengadakan fasilitas transportasi. Itu hak pekerja dan kewajiban mereka.

3. Keluarga berencana
Jangan sudah merasa biaya hidup ga cukup, masih beranak 7, lalu teriak2 salah Jokowi anakku kok 7... Wkwkwk

4. Berhenti Merokok
Uang untuk merokok antara 100-600ribu per bulan dan menggerogoti pendapatan pekerja selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun