Secara tidak sadar, meski saya sehari-hari berbahasa Indonesia, ternyata paparan terhadap Bahasa Inggris yang tinggi membuat putra pertama saya mampu berbahasa Inggris secara aktif.Â
Namun kekurangannya, jika saya amati, putra saya agak kesulitan dibanding dengan teman seusianya dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Sementara, anak kedua saya yang perempuan mampu berbicara Bahasa Indonesia dan Inggris dengan kualitas yang sama persis.
Setelah mengingat perjalanan tumbuh kembang mereka. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi perbedaan tersebut:
1. Peran Interaksi dengan Lingkungan
Anak-anak cenderung menyerap bahasa dari lingkungan di sekitar mereka. Kemampuan bahasa yang lebih baik dalam bahasa Inggris pada anak pertama saya mungkin disebabkan oleh lebih seringnya ia terpapar dalam bahasa Inggris.Â
Sejak awal, saya sebagai ibunya adalah orang yang paling dominan memberikan input dalam aspek berbahasa. Hal ini membuat dia merasa perlu untuk berbahasa Inggris agar bisa berbicara dengan saya, karena melihat semua aktifitas pekerjaan saya dalam Bahasa Inggris.Â
Belum adanya kebutuhan anak pertama untuk berinteraksi secara intens dengan orang lain dalam bahasa Indonesia membuat dia menomorduakan bahasa ini secara tidak sadar.Â
Dapat disimpulkan, masih minimnya ia berinteraksi dengan ana-anak lain yang menggunakan Bahasa Indonesia adalah faktor utama, mengapa anak pertama saya lebih fasih berbahasa Inggris dibandingkan Bahasa Indonesia.Â
2. Usia saat Memulai Penggunaan Bahasa
Anak kedua saya mungkin telah mulai mendapatkan paparan bahasa Inggris lebih awal dalam perkembangannya, karena memiliki kakak yang lebih tua yang sudah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Hal ini dapat memberikan keuntungan tambahan dalam penguasaan bahasa Inggris bagi anak perempuan.Â