Saya mempunyai dua orang anak, pertama seorang anak laki-laki berumur 5.5 tahun dan yang kedua perempuan berumur 3.5 tahun. Keduanya berbicara dengan dua bahasa yaitu Inggris dan Indonesia.Â
Namun anak pertama saya Bahasa Inggrisnya lebih baik dari Bahasa Indonesianya. Sedangkan anak kedua saya Bahasa Indonesia dan Inggrisnya berkembang sejalan.Â
Saya mengamati perilaku kedua anak saya ini. Saya penasaran faktor apa saja kira-kira yang mempengaruhi perbedaan ini. Oleh karena itu saya mengingat-ingat apa saja hal-hal yang terjadi selama tumbuh kembang mereka berdua.Â
Melalui artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman sehingga jika ada kondisi yang mirip atau serupa para orangtua yang membaca artikel ini dapat mencegah hal-hal yang perlu dihindari dalam masa tumbuh kembang anak mereka.
Jika boleh flashback sebelum menikah, saya sudah aktif mengajar anak-anak pra sekolah. Selama pengalaman mengajar, saya menyadari bahwa penguasaan bahasa pada anak-anak adalah suatu proses yang kompleks. Hal ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, pengalaman, dan faktor individu.Â
Ketika anak-anak tumbuh dalam lingkungan bilingual, seperti dalam kasus anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang berbicara dalam dua bahasa yang berbeda, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa mereka.
Seperti siswa saya yang berbahasa Inggris padahal orangtuanya berasal dari Indonesia, hal ini karena dia lahir dan besar di Inggris. Ini artinya pengaruh lingkungan yang membuat dia berbahasa Inggris.
Ada juga anak lain yang lahir dan besar di Indonesia, namun karena Ayahnya berasal dari Amerika anak tersebut pun berbicara dalam dua bahasa.
Pada kasus saya, saya dan suami adalah orang Indonesia dan tinggal di Indonesia. Namun, karena saya adalah guru Bahasa Inggris, putra pertama saya terpapar oleh Bahasa Inggris dengan frekuensi yang cukup tinggi.Â
Mulai dari mendengarkan aktivitas saya mengajar, membaca buku berbahasa Inggris, menonton film berbahasa Inggris serta berdiskusi dengan saya dalam Bahasa Inggris.Â
Secara tidak sadar, meski saya sehari-hari berbahasa Indonesia, ternyata paparan terhadap Bahasa Inggris yang tinggi membuat putra pertama saya mampu berbahasa Inggris secara aktif.Â
Namun kekurangannya, jika saya amati, putra saya agak kesulitan dibanding dengan teman seusianya dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Sementara, anak kedua saya yang perempuan mampu berbicara Bahasa Indonesia dan Inggris dengan kualitas yang sama persis.
Setelah mengingat perjalanan tumbuh kembang mereka. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi perbedaan tersebut:
1. Peran Interaksi dengan Lingkungan
Anak-anak cenderung menyerap bahasa dari lingkungan di sekitar mereka. Kemampuan bahasa yang lebih baik dalam bahasa Inggris pada anak pertama saya mungkin disebabkan oleh lebih seringnya ia terpapar dalam bahasa Inggris.Â
Sejak awal, saya sebagai ibunya adalah orang yang paling dominan memberikan input dalam aspek berbahasa. Hal ini membuat dia merasa perlu untuk berbahasa Inggris agar bisa berbicara dengan saya, karena melihat semua aktifitas pekerjaan saya dalam Bahasa Inggris.Â
Belum adanya kebutuhan anak pertama untuk berinteraksi secara intens dengan orang lain dalam bahasa Indonesia membuat dia menomorduakan bahasa ini secara tidak sadar.Â
Dapat disimpulkan, masih minimnya ia berinteraksi dengan ana-anak lain yang menggunakan Bahasa Indonesia adalah faktor utama, mengapa anak pertama saya lebih fasih berbahasa Inggris dibandingkan Bahasa Indonesia.Â
2. Usia saat Memulai Penggunaan Bahasa
Anak kedua saya mungkin telah mulai mendapatkan paparan bahasa Inggris lebih awal dalam perkembangannya, karena memiliki kakak yang lebih tua yang sudah menguasai bahasa Inggris dengan baik. Hal ini dapat memberikan keuntungan tambahan dalam penguasaan bahasa Inggris bagi anak perempuan.Â
Selain itu, anak kedua saya mendapatkan fasilitas berkomunikasi secara intens lewat kakaknya. Sementara sang kakak, ketika dia berumur 1-2 tahun hanya mendapatkan fasilitas berkomunikasi dengan saya.Â
Berkomunikasi dengan orangtua, bagaimanapun memiliki beberapa keterbatasan karena harus dibagi dengan waktu kerja, dan topik yang terkadang kurang untuk didiskusikan.Â
3. Faktor Individual
Setiap anak memiliki kemampuan dan minat yang unik dalam mempelajari bahasa. Mungkin saja anak pertama saya memiliki kecenderungan alami yang membuatnya lebih cepat menyerap dan menguasai bahasa Inggris, sementara anak kedua lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar kedua bahasa secara seimbang. Mungkin ini juga dipengaruhi aspek biologis, dimana anak laki-laki kemampuan verbalnya memang lebih lambat daripada anak perempuan.
4. Ketersediaan Sumber Daya Edukatif
Ketersediaan sumber daya edukatif dalam bahasa tertentu juga dapat mempengaruhi penguasaan bahasa anak. Misalnya, jika terdapat lebih banyak buku atau media dalam bahasa Inggris yang tersedia di rumah, anak-anak cenderung akan lebih terpapar dan lebih mudah mempelajari bahasa tersebut.Â
Meski, saya juga menyediakan banyak buku berbahasa Indonesia, namun anak-anak juga sediakan buku berbahasa Inggris. Hal inimembuat masih adanya kesempatan bagi anak-anak mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.
5. Strategi Pengajaran Orangtua
Cara orangtua mengajarkan dan memfasilitasi pembelajaran bahasa juga memainkan peran penting dalam perkembangan bahasa anak. Sebagai orangtua, sebenarnya saya memperkenalkan kedua bahasa tersebut secara seimbang kepada anak-anak.Â
Namun, frekuensi mengajar kemudian momen di mana saya mencari informasi baru yang mana tidak dapat dielakkan dalam bahasa Inggris, karena saya memang guru bahasa Inggris membuat anak-anak jadi lebih sering mendengar dan akhirnya berdiskusi dalam Bahasa Inggris.
Dalam kesimpulan, perbedaan dalam penguasaan bahasa antara anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan bilingual dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk interaksi dengan lingkungan, usia saat memulai penggunaan bahasa, faktor individual, ketersediaan sumber daya edukatif, dan strategi pengajaran orangtua.Â
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu orangtua dan pendidik dalam mendukung perkembangan bahasa yang optimal bagi anak-anak dalam lingkungan bilingual.
Penguasaan bahasa pada anak-anak adalah perjalanan yang menarik dan penuh dengan rahasia. Dalam kasus keluarga bilingual, seperti yang kasus saya, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa menjadi lebih kompleks dan menarik.Â
Saat kedua bahasa digunakan secara rutin dalam lingkungan sehari-hari, anak-anak dapat mengalami perbedaan dalam penguasaan dan penerimaan bahasa mereka. Berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, dapat memberikan kontribusi pada perbedaan ini.
Pertama-tama, peran interaksi dengan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam perkembangan bahasa anak-anak bilingual. Anak-anak cenderung meniru dan menyerap bahasa yang paling sering mereka dengar dan gunakan dalam interaksi sehari-hari.Â
Dalam kasus anak pertama yang lebih mahir dalam bahasa Inggris, hal ini mungkin disebabkan oleh lingkungan di sekitarnya yang lebih sering menggunakan bahasa Inggris.
Hal yang mungkin dapat diperbaiki dari kasus ini adalah bagaimana seharusnya saya sebagai orangtua, berusaha secara maksimal membuat anak pertama menemukan lingkungan berbahasa Indonesia dan terlbat aktif di sana. Dengan demikian, mungkin anak pertama bisa lebih baik dalam memahami kedua bahasa secara seimbang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI