Kami menyusuri lorong yang dihiasi lampu-lampu LED yang disusun membentuk barisan gapura. Yusuf bercerita bahwa pada sore menjelang senja, ketika lampu-lampu dinyalakan, tempat itu menjadi spot foto favorit pengunjung.
Terbayang bagaimana rasanya bergandengan tangan dengan suami, menyusuri lorong di bawah cahaya lampu dengan pohon yang rindang di kiri kanannya. Betapa romantis! Â Â
Agak ke dalam, Yusuf menyarankan kami untuk berhenti di sebuah jembatan. Menurutnya, jembatan tersebut adalah salah satu spot foto favorit pengunjung juga.
Selain jembatan, hutan kota ini juga dilengkapi dengan gazebo, danau buatan, dan taman bermain anak.
Melansir riaupower.com, dalam rangka  hari pahlawan tahun 2020, telah ditanam 2000 pohon seperti meranti, pulai, laban, gaharu, ketapang, dan tabebuya. [2]
Setiap pohon diberi rangka kayu untuk mengelilinginya. Pada rangka kayu, digantung kertas bertuliskan nama Indonesia dan nama Latin dari pohon tersebut.
Membaca artikel tentang kegiatan menanam 2000 pohon tiga tahun yang lalu, saya menduga bahwa awalnya area tersebut dimaksudkan sebagai sarana edukasi.