Ketika kita berhasil melalui suatu krisis, ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik. Hal itu membuat kita lebih resilien ke depannya.
Ketiga, memulai perjalanan menerima diri
Menjadi tua adalah suatu keniscayaan. Penuaan yang hadir dengan segala kelemahan dan keterbatasan fisik, sungguh tidak dapat dicegah.
Khawatir tentang situasi ini tidak mengubahnya. Penolakan terhadap proses penuaan hanya melahirkan rasa tidak berdaya.
Saya menyadari banyaknya kekeliruan dan hal-hal negatif yang telah saya buat sepanjang perjalanan hidup.
Tidak jarang saya berandai-andai, berpikir bahwa kondisi atau hubungan dengan seseorang mungkin akan menjadi lebih baik jika saya melakukan sesuatu yang berbeda dari yang telah saya lakukan.
Dalam perjalanan menerima diri, saya menyadari bahwa ada banyak hal yang tidak berada dalam kendali saya. Berusaha menerima ketidaksempurnaan diri membantu saya pelan-pelan lepas dari sifat perfeksionis dan kecenderungan menyalahkan diri sendiri. Saya masih berjuang untuk itu.
Wasana Kata
Tiga langkah di atas adalah usaha saya untuk meningkatkan resiliensi sebagai seorang pralansia. Saya percaya, masih ada banyak langkah yang lain, yang mungkin akan saya pelajari dalam perjalanan selanjutnya.
Kepada seluruh warga senior yang membaca artikel ini, saya ucapkan “Selamat Hari Lansia Internasional”. Semoga Anda senantiasa sehat dan bahagia.
Jakarta, 01 Oktober 2022
Siska Dewi