Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Cara Membangun Budaya Inovasi

9 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 10 Juni 2022   03:02 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi sebagai bagian dari nilai inti perusahaan | sumber foto: freepik

Ketika inovasi menjadi bagian dari nilai inti, potensi kegagalan yang dialami tidak diperlakukan sebagai kesalahan yang layak dihukum. Segala dinamika diterima sebagai proses pembelajaran untuk menuju ke arah yang lebih baik.

Kedua, bingkai inovasi sebagai dasar keberhasilan

Menerima kegagalan sebagai proses pembelajaran | sumber foto: Katemangostar/freepik
Menerima kegagalan sebagai proses pembelajaran | sumber foto: Katemangostar/freepik
Bangun optimisme dan dorong agar anggota tim berani mengambil risiko dengan membingkai inovasi sebagai dasar keberhasilan organisasi. Thomas Edison pernah berkata, “Saya tidak gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang belum menghasilkan.”

Sesungguhnya, mengkomunikasikan penyebab kegagalan sesegera mungkin, lebih baik daripada tidak pernah gagal sama sekali karena takut mencoba. Seorang Direktur Utama (CEO) dari salah satu perusahaan teknologi global memiliki mantra “kegagalan adalah keberhasilan menemukan sesuatu yang tidak berhasil.”

Perlu diingat bahwa menyalahkan atau mengadili seseorang tidak meningkatkan kemungkinan sukses. Sebaliknya, ini mengurangi kemungkinan menghasilkan lebih banyak ide di masa depan.

Kenapa? Karena orang tidak lagi merasa aman untuk berbicara. Meskipun tidak berhasil, jika Anda belajar dari pengalaman tersebut, Anda memiliki kesempatan untuk sukses di lain waktu.

Ketiga, gunakan simbol inovasi dan komunikasikan

CEO memberi kesempatan kepala regu produksi untuk berbagi ide | sumber foto: Drazen Zigic/freepik
CEO memberi kesempatan kepala regu produksi untuk berbagi ide | sumber foto: Drazen Zigic/freepik
Simbol memiliki kekuatan besar. Anda dapat memanfaatkan simbol untuk mengkomunikasikan budaya inovasi.

Simbol dapat berupa fisik, verbal, atau tindakan. Saat bekerja sebagai konsultan manajemen sekitar 35 tahun yang lalu, saya berjumpa seorang CEO sebuah pabrik sepatu. CEO muda ini sangat bergairah mendorong tim yang dipimpinnya untuk berinovasi.

Suatu ketika, seorang kepala regu produksi menemukan sebuah formula untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengurangi kualitas produk. Dalam struktur organisasi, kepala regu adalah jenjang kedua terendah.

Ada beberapa level di atas kepala regu hingga level CEO sebagai pemimpin tertinggi. Namun, CEO muda ini tidak ragu mengunjungi lokasi kerja dan menyemangati si kepala regu untuk berbagi tentang penemuannya kepada rekan-rekannya.

Tindakan sederhana, kata-kata apresiasi dan senyum tulus dari CEO tersebut adalah contoh efektif penggunaan simbol dalam mengkomunikasikan budaya inovasi. Seluruh pegawai dapat melihat bagaimana inovasi dihargai dalam perusahaan yang dipimpinnya.

Si kepala regu tentu merasa bahagia idenya dihargai oleh pemimpin tertinggi di perusahaan. Pegawai lain diyakinkan untuk tidak ragu memberikan ide-ide segar bagi kemajuan bersama.  

Keempat, tunjukkan dan jadikan inovasi sebagai ritual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun