Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari Artikel Utama

Tahukah Anda, Dunia Kini di Ambang Kepunahan Tanah?

15 Mei 2022   06:00 Diperbarui: 22 Mei 2022   16:43 1800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu milik nelayan terdampar di sekitar Sungai Jeneberang yang mengering di Desa Bili-Bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (30/10/2019 (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

Lebih lanjut Sadhguru mengatakan bahwa ada banyak nuansa ilmiah tentang bagaimana menangani masalah degradasi lahan di berbagai kondisi tanah, zona agroklimat, dan dalam konteks tradisi budaya dan ekonomi yang berbeda.

Beliau lalu menawarkan satu tujuan bersama yakni memastikan bahwa ada kandungan organik minimal 3-6% di lahan pertanian. Ini akan membuat tanah menjadi subur dan berkembang secara berkelanjutan di semua lahan pertanian. Tujuan ini dapat dicapai dengan tiga rangkaian strategi yang pragmatis. Saya akan mengulas strategi ini dalam artikel terpisah.

Baca juga: 2 Penyebab dan 4 Akibat Degradasi Tanah

Tangyar Twitter @ibrahimthiaw
Tangyar Twitter @ibrahimthiaw

Dalam salah satu cuitan di Twitter, Ibrahim Thiaw mengatakan, “Masalah kita adalah bahwa 70% tanah dibajak dan 4,2% diaspal ... Perbaikan nyata yang kita butuhkan adalah di lahan pertanian. Jaga agar tanah tetap hidup … UNCCDCOP15 perlu menghasilkan rencana aksi yang dapat diimplementasikan.” Beliau juga berterima kasih kepada Sadhguru atas komitmennya untuk menyelamatkan tanah.

Baca juga: 8 Kiat Sederhana Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama

Tangyar Twitter @sadhguruJV
Tangyar Twitter @sadhguruJV
Sedangkan Sadhguru mengatakan bahwa yang terpenting adalah mengenali tanah sebagai makhluk hidup dan menjaganya tetap hidup. Lebih dari 85% negara di planet ini masih memandang tanah sebagai benda mati. Pendekatan ini harus segera diubah jika kita ingin menyelamatkan tanah.

Seperti kata Sadhguru, waktu hampir habis. Untunglah, kita tahu apa yang harus dilakukan. Dengan pengembangan kebijakan Pemerintah yang tepat, kita dapat mencegah kepunahan tanah di masa depan. Mari kita wujudkan.

Jakarta, 15 Mei 2022

Siska Dewi

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun