Ibu saya bukan orang yang suka memuji, juga tidak suka bergosip. Saya juga tidak pernah mengalami guru yang sengaja memuji satu siswa untuk membuat yang lain cemburu.
Sepanjang yang saya ingat, bukan keraguan akan keaslian pujian yang membuat saya merasa tidak nyaman. Saya hanya merasa tidak pantas dan tidak layak dipuji.
Saya tidak ingin terlihat sombong atau terlalu percaya diri. Saya tidak ingin orang lain berpikir bahwa saya lebih baik dari mereka. Saya tidak ingin menonjol dan takut terhadap kritik.
Kelima, dapatkah Anda memikirkan kejadian di masa lalu, mungkin di sekolah atau di rumah, ketika Anda merasa tidak nyaman karena dipuji (atau tidak dipuji)?
Pernahkah Anda menerima pujian, lalu mendengar seseorang berkata, “Ah, itu mah biasa saja.” Atau komentar “Jangan besar kepala.”
Pada saat itu, apakah Anda merasa tidak nyaman? Berkaca pada pengalaman-pengalaman di atas, menurut Anda bagaimana insiden itu memengaruhi pengalaman Anda saat ini?
Keenam, ketika Anda tiba-tiba diberi pujian tak terduga pada saat ini, apa tanggapan Anda yang paling umum?
Apakah Anda menjadi salah tingkah ketika tiba-tiba diberi pujian yang tak terduga? Littlefield bercerita bahwa ia pernah menyaksikan beberapa CEO yang paling percaya diri, menjadi salah tingkah ketika menerima pujian tak terduga.
Jika hari ini Anda menerima pujian yang hadir sebagai kejutan, apa respons Anda? Apakah Anda memuji mereka kembali? Apakah Anda sibuk menjelaskan bahwa apa yang Anda lakukan tidak begitu baik?
Antara Menerima dan Memberi Pujian
Menurut Littlefield, ketika seseorang memuji Anda, mereka berbagi bagaimana tindakan atau perilaku Anda memengaruhi mereka. Mereka tidak bertanya apakah Anda setuju. (4)
Dibutuhkan keberanian bagi seseorang untuk memuji Anda, mengakui dampak yang Anda berikan kepada mereka. Itu sama dengan memberi Anda hadiah.
Bahkan jika Anda tidak menyukai hadiah dari seseorang, Anda tidak akan melemparkannya ke wajahnya, bukan? Kunci untuk menerima pujian adalah menganggapnya sebagai hadiah.