Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pasutri Perlu Waspada Gejala Lonely Marriage

9 September 2020   08:14 Diperbarui: 9 September 2020   17:35 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi merasa sendiri setelah menikah. (sumber: pixabay.com/maya_7966)

Sumber gambar: wisdomtimes.com
Sumber gambar: wisdomtimes.com

Luna dan Bram mungkin masih saling mencintai. Namun, Luna merasa jarak emosional di antara mereka semakin hari semakin lebar. Jarak ini telah mencapai titik di mana cinta kehilangan keintiman esensialnya: kelembutan kata-kata, perbuatan dan pikiran.

Menurut Carol Bruess, seorang profesor emeritus dari the University of St. Thomas di Minnesota, pasutri yang mengalami lonely marriage merasakan dualisme di dalam hati mereka.

Di satu sisi, jarak emosional yang tercipta membuat mereka ingin mengenyahkan pasangan mereka dari hati dan pikiran mereka. Di sisi lain, ada suara kecil yang selalu mengingatkan mereka akan kelembutan kasih mula-mula yang pernah membuat mereka memutuskan untuk menghabiskan seluruh sisa hidup bersama pasangan mereka.

Dapatkah lonely marriage diperbaiki?

Jawabannya adalah "Ya". Sebagian besar lonely marriage dapat diperbaiki. Suara yang mengajak untuk kembali ke awal, kembali kepada kelembutan kasih mula-mula adalah kabar baiknya. Pernikahan Luna dan Bram tidak perlu berakhir dengan perceraian.

Saya berikan kepada Luna sebuah artikel yang ditulis Carol Bruess untuk dibaca dan direnungkan.

Menurut Carol Bruess, lonely marriage dapat diperbaiki dengan mengubur kata "saya" dan "kamu", dan menggantinya dengan "kita". Tumbuhkan "kita" dalam pernikahan, sirami dengan energi positif dan keintiman yang diperbarui.

Dengan sedikit usaha dan sedikit perubahan dalam perilaku, pasutri dapat kembali kepada realitas sehari-hari yang lebih baik. Pasutri dapat saling berbagi ketakutan, harapan dan impian. Mereka dapat tertawa dan menangis bersama, dan bersama-sama melakukan hal-hal yang membuat mereka merasa senang dan bahagia.

"Sabar" dan "Sedikit usaha" adalah kata kuncinya

Tidak berbeda dengan usaha mengembalikan bentuk fisik setelah cedera atau penyakit, mereka tidak akan langsung keluar dan berlari 10 kilometer segera setelah tiga tahun tidak berolahraga.

Membangun kembali otot hubungan setelah membiarkannya berhenti tumbuh akan memakan beberapa waktu dan pasti membutuhkan kesabaran dan sedikit usaha.

"Sabar" dan "Sedikit usaha" adalah kata kuncinya. Memori otot adalah hal yang kuat, dan itu berlaku untuk otot keintiman juga. Luna hanya perlu sabar dan melakukan sedikit usaha secara konsisten setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun