Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

UMKM Ini Bina Anak Indonesia Cintai Sains dengan Cara Unik

16 Agustus 2020   18:24 Diperbarui: 12 Mei 2022   22:42 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjalanannya, tim Kuark menyadari pentingnya peran orangtua dan guru sebagai fasilitator dan pembimbing.  Pada tahun 2013, mereka memperkenalkan Kelas Lentera Kuark untuk memberikan professional development bagi guru-guru di Indonesia dengan berfokus pada paradigma, pedagogi, dan konten dengan inkuiri sebagai ruhnya. 

Melalui inkuiri, peserta didorong untuk mengembangkan potensinya, memanfaatkan lingkungannya dan membentuk generasi pembelajar.

Tentang Kelas Lentera, Athe, rekan Randy dan Sakti, menceritakan pengalamannya mendampingi guru-guru dari 3 Sekolah Dasar di salah satu provinsi di Indonesia bagian timur.

"Setiap hari, kami mendampingi guru melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Siswa dilatih mengembangkan ketrampilan dasar untuk menyiapkan diri mengikuti proses belajar." Athe mengawali ceritanya. "Pada saat berjalannya program, kami melihat kondisi tubuh siswa tidak terlalu kuat saat beraktivitas di sekolah. 

Hal ini antara lain disebabkan oleh keterbatasan kondisi keluarga sehingga anak-anak tidak sarapan pagi. Tetapi mereka tetap bersemangat datang ke sekolah."

"Kami lalu mencarikan donatur untuk membantu anak-anak agar bisa sarapan pagi. Kami dapatkan donatur yang bersedia menyumbang telur. Sebelum kegiatan berlangsung, anak-anak diberikan telur rebus untuk sarapan. 

Setelah itu, mereka akan melanjutkan aktivitas di sekolah. Pemberian sarapan telur ini, membuat semangat anak-anak di sekolah semakin tinggi, mereka bisa bertahan lebih lama saat melakukan aktivitas."

"Para guru merasa senang dan terbantu mendapat pendampingan dalam proses mengajar. Sekarang, mereka sudah lebih percaya diri, serta berani mencoba hal-hal baru dalam proses mereka mengajar. Guru berproses untuk menemukan sendiri bagaimana caranya melakukan proses pembelajaran yang kontekstual."

"Pada masa pandemi COVID-19 ini, guru melakukan proses mengajar dengan mengunjungi siswa di rumahnya serta memberikan tugas-tugas berbentuk proyek yang mengembangkan kecakapan hidup anak-anak di rumah."

"Anak-anak diberi tugas menanam sayur di rumah kemudian mengamati pertumbuhannya. Anak-anak memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar untuk membuat tempat cuci tangan dan mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. 

Anak-anak yang tinggal di pinggir pantai belajar sifat benda terapung, tenggelam dan melayang dengan melakukan proyek membuat perahu dari benda-benda yang ada di sekitar mereka. Hal-hal ini ditemukan oleh guru sendiri, untuk memberikan proses belajar yang menyenangkan dan kontekstual bagi para murid pada masa pandemi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun