Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

UMKM Ini Bina Anak Indonesia Cintai Sains dengan Cara Unik

16 Agustus 2020   18:24 Diperbarui: 12 Mei 2022   22:42 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari pandemi Covid-19, kami juga belajar hal-hal baru. PSBB membuat kami memutuskan untuk meniadakan babak semi final OSK tahun 2020 dan menggantinya dengan proyek penelitian. 

Peserta harus mengirimkan laporan tertulis kepada panitia dan menggunggah video hasil penelitian melalui akun YouTube masing-masing. Final Awarding juga kami lakukan secara daring." Randy berbagi pengalaman.

"Selain kriteria ABCDE yang saya sampaikan tadi, kami menilai cara presentasi. Bagaimana anak-anak menceritakan proyek yang dikerjakan dengan bahasa mereka sendiri. Karena video hasil penelitian diunggah di YouTube, kami juga menilai cara komunikasi. Apakah anak dapat menggambarkan dengan cara yang komunikatif mengenai apa yang mereka kerjakan."

"Kriteria terakhir adalah orisinalitas. Di sini kami ingin menanamkan nilai-nilai kejujuran. Ada laporan yang begitu bagusnya, sepintas terlihat seperti artikel ilmiah namun setelah kami teliti, ternyata isinya salin persis dari artikel lain di internet. Anak-anak belajar bahwa yang seperti ini langsung kami diskualifikasi."

"Banyak hal tak terduga dari hasil penelitian para peserta yang membuat para juri terpukau. Misalnya Muhammad Khairan Rafie (Rafie) yang meraih penghargaan Absolute Winner."

dokumentasi Kuark
dokumentasi Kuark

"Siswa SDIT Samawa Cendekia Sumbawa dari Nusa Tenggara Barat ini membuat 'Aplikasi Kartu Menu Bekal Makan Siang Bergizi dan Rendah Emisi Karbon Buatan Rumah'. Inovasi Rafie ini menarik, karena dia membuat aplikasi yang menggabungkan  kalkulator karbon dengan kalkulator kalori"

"Topik yang kami berikan untuk level yang diikuti Rafie (level 2, kelas 3-4 SD) adalah 'memilih untuk rendah emisi karbon'. Nah, Rafie tertarik meneliti menu makanan. Dasar pemikirannya, kita perlu memilih rendah emisi karbon, tetapi nilai gizi harus tetap terjaga. 

Dia mengembangkan sebuah aplikasi, di mana ketika kita masukkan suatu bahan makanan, misalnya daging sapi, maka kita akan mendapatkan nilai emisi karbon sekaligus nilai kalorinya. Karena nilai emisi karbon daging sapi tinggi, Rafie menggantinya dengan ikan atau tahu. Emisi karbon rendah tetapi nilai gizi terpenuhi."

Tidak hanya Rafie, ada 285 karya anak-anak SD dari 25 provinsi di Indonesia yang ditampilkan dalam Final Awarding OSK 2020. "Kami juga melihat resiliensi anak-anak Indonesia yang luar biasa. 

Ada yang membuat laporan dalam bentuk tulisan tangan, lalu meminjam HP tetangga, laporannya difoto kemudian dikirim kepada kami. Daya juang yang luar biasa, bukan?" imbuh Randy.

Kelas Lentera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun