Rio Dewanto
Hengky Solaiman
Deddy Sutomo
Durasi film: 100 menit
Distributor: Dapur Film, Mahaka Pictures
Rilis: 7 April 2011
Indonesia merupakan negara yang kaya akan perbedaan. Dengan adanya lebih dari 300 kelompok etnik, 718 bahasa daerah, dan 6 agama yang diakui di Tanah Air kita. Indonesia pun memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu.” Meskipun semboyan kita mengedepankan persatuan di tengah perbedaan, nyatanya persatuan tersebut tidak selalu terwujud.
Kita pasti tahu ada banyak konflik yang terjadi di Indonesia karena perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Maka, pada kesempatan kali ini saya akan menilik sebuah film yang menunjukkan realita dari penyebab banyaknya perbedaan terhadap negara kita tercinta.
Film Tanda Tanya mengisahkan tentang berbagai konflik antar agama, ras, dan budaya yang ada di Indonesia. Film ini memfokuskan cerita antara tiga keluarga yang hidup di daerah Pecinan, Semarang. Keluarga pertama adalah Rika yang merupakan seorang konver Katolik, dan anaknya Abi yang menetap sebagai Muslim.
Keluarga kedua adalah Menuk dan suaminya Soleh, yang merupakan pasangan pemeluk agama Muslim. Terakhir adalah keluarga Tionghoa Indonesia, Tan Kat Sun, istrinya Lim Giok Lie, anak mereka Ping Hen (Hendra), dan mereka memeluk agama Buddha.
Tan Kat Sun memiliki restoran masakan Tionghoa yang menyajikan berbagai masakan termasuk daging babi. Meskipun begitu, restorannya memiliki klien dan staf yang beragama Muslim. Karena itu, Tan Kat Sun memastikan bahwa peralatan dapur yang digunakan untuk memasak babi dibedakan dengan peralatan untuk memasak hidangan lainnya.