Siapakah Husain yang sesungguhnya, ditangisi sebegitu histeris hingga kini padahal sudah 14 abad lalu meninggalnyaÂ
Acara berkabung untuk memperingati hari martirnya pahlawan Islam terus diadakan setiap tahun baru Muharam hingga hari ke sepuluh (kalender Hijriyah). Mereka yang menghadiri acara ini tak luput dari bersedih lalu meneteskan air mata sejadi-jadinya, ketika maktal (narasi tentang tragedi pembantaian imam Husain) dan maktam (syair tentang imam Husain) bahkan yang tidak bisa meneteskan air mata, mereka terus berusaha walaupun dengan pura-pura. Dengan kepercayaan pada hadis dan riwayat "bahwa siapa saja yang menangis untuk duka atas apa yang dialami Imam Husain( cucu Rasulullah) maka pahala besar baginya".
Namun mengapa mereka menangis sampai begitu, apakah demi dilihat orang lain, atau punya tujuan lain? Semua itu kembali pada pribadi masing-masing. Intinya bisa dikatakan mereka ingin bergabung dalam barisan orang-orang yang bersedih karena cucu Rasulullah,ingin ikut berduka sebagaimana Junjungan nya yaitu Rasulullah juga sedang berduka. Cucu kesayangannya nabi Saw itu dibantai secara tidak manusia oleh mereka yang mengaku cinta pada Rasulullah Saw, di Padang yang namanya adalah Karbala.
Wajibkah mengenakan pakaian hitam dalam menghadiri majlis al-Husain ?
Mengenakan pakaian serba hitam saat menghadiri majlis duka al-Husain adalah hal yang normal, kita juga kalau pergi takziah (kematian orang) sudah sewajarnya pakai pakaian yang menjadi simbol kesedihan, nggak ada yang aneh dan mengherankan, normal dan manusiawi. Pakai pakaian warna lain pun ngga ada masalah. Dalam majlis duka al-Husain juga tidak diwajibkan serba hitam, hanya saja sebagi bentuk kesepakatan yang telah diterapkan di kehidupan manusia manapun, memang hitam lah yang mewakilkan rasa duka dan kesedihan.
Untuk acara bahagia sangat cocok untuk berpakaian dengan lambang bahagia warna warni apapunyang disuka, masuk akal.Â
Kenapa harus al-Husain, banyak kok pelaku sejarah lainya yang terbunuhÂ
Benar, begitu banyak para pelaku sejarah yang menorehkan namanya dalam goresan sejarah umat manusia, yang menjadi pertanyaan di sini adalah apakah dampak dan pengaruh yang mereka tawarkan pada kita ? Seberapa dalam akibat dari yang mereka lakukan ? Tujuan apa yang hendak diraih dari gerakannya ? Apa misi nya?
Mari sedikit membahas mengapa kebangkitan Al Husain sebegitu besar pengaruhnya.
Pertama, Imam Husain dari segi nasab, adalah sebaik baik nasab manusia ciptaan Allah swt, Datuk nya adalah Rasulullah Saw, ibunya adalah salah satu perempuan terbaik sepanjang masa, sebagaimana yang pernah diucapkan nabi Saw (Khadijah, Fatimah, Maryam, Asiyah) . Dalam hadis sumber ulama Syiah maupun Ahlusunnah banyak yang menyampaikan bahwa nabi Saw bersabda ," Husain adalah dariku, dan Aku adalah dari Husain".Â
Makna hadis ini sangat komprehensif jika diteliti lebih dalam, bukan hanya sekedar kata "dari" yang biasa kita ucapkan setiap harinya.
Kata "dari" disini menujukan keterikatan sebuah kesatuan bahwa Rasulullah adalah dari imam Husain, dan sebaliknya. Kedua manusia ini tidak bisa terpisahkan satu sama lain itu artinya mereka adalah satu, secara maknawiyah secara hakikat, namun Zahir nya( fisik) berbeda. Mereka secara lahir Seperi kita manusia yang berfisik.
Segala sesuatu yang diucapkan rasul saw adalah tiada lain sebuah kebenaran (Al-Haq) dan Wahyu. Sebagaimana tercatat dalam surah An-Najm ayat 3&4.
Yang ke dua, Tidak ada dalam sejarah manusia yang dibunuhnya se-tragis al-Husain. Dalam sebuah peperangan jika musuh sudah terbunuh, begitu saja sudah diabaikan. Tapi tidak dengan alhusain, mereka tidak hanya membunuh dengan menggoroknya, mereka mencincangnya, menginjak-injaknya lalu memamerkan kepala alhusain serta rombongan perempuan yang tersisa ke Istana dan kota-kota di Syam. Apa yang dilakukan Yazid dan tentaranya sungguh tidak bisa diadili dengan pengadilan apapun di dunia, kejahatannya melampaui kejahatan batas manusia.Â
Para keturunan Nabi Saw telah dihinakan sehina-hina nya, namun mereka kini dan sepanjang sejarah akan dan terus harum nan agung. Nama-nama mereka abadi di bumi maupun langit.
Yang ke tiga, misi dan tujuan yang Al Husain yang beliau bawa. Membenahi umat kakeknya yang sudah dirusak oleh Dinasti Bani Umayyah, arti dan nilai kemanusiaan yang amat mulia, keberanian, ketangguhan, anti terhadap segala bentuk kezaliman, adalah menjadi poros utama perlawanan. Kesucian tujuan itulah yang jalan Al Husain hidup hingga sekarang ini dan akan selamanya tetap hidup. Apa yang menjadi amanah sang Datuk nya (Muhammad Saw) telah Al Husain laksanakan. Islam yang kita pegang erat saat ini adalah buah hasil dari seluruh pengorbanan itrah (keluarga keturunan nabi Saw).Â
Islam yang mana? Islam Husaini atau Yazidi?
Apa yang ditempuh alhusain adalah sebagaimana yang ditempuh Rasulullah (kakek nya), menegakkan agama suci atas perintah Allah SWT.Â
Kemudian lanjut tentang misi dan tujuan alhusain bangkit melawan tiran pada zaman itu. Yazid bin Muawiyah adalah khalifah (pemimpin umat Islam) yang jelas tidak sah pada waktu.Â
Bagaimana umat Islam bisa menerima seorang fasik , peminum khomer (minuman haram, memabukkan) pezina, pemain kera dan bahkan sholat subuh dilakukan empat rakaat, itulah kebobrokan Yazid. Jelas manusia seperti imam Husain tidak bisa berdiam diri melihat keadaan dan kondisi seperti ini. Agama yang telah dibangun dengan susah payah oleh sang kakek diinjak-injak oleh manusia seperti Yazid. Kelakuan busuk Yazid adalah upaya menghapus agama Islam yang murni. Jika imam Husain tidak melawan pada masa itu, apakah Islam akan terjaga hingga saat ini sampai ditangan kita ini? Jangan harap.Â
Imam Husain sukses menjaga agama Islam dengan darah sucinya serta sahabat setianya
Sejatinya kekalahan imam Husain melawan ribuan tentara kacung Yazid adalah sebuah kekalahan secara militer, catat ya, hanya kelelahan militer. Dalam tragedi sepuluh Asyuro, kita tidak bisa mengatakan atau menyebut nya itu adalah sebuah peperangan antara imam Husain dan Tentara Yazid. Lebih sesuai dikatakan sebagai "genosida / pembantaian ". Secara brutal.
Dikatakan perang itu jika satu sama lain memiliki kapasitas peralatan perang dan pasukan yang memadai, namun ini jauh dari kata itu.
Imam Husain dengan hanya berjumlah 72 orang, yang di dalamnya adalah perempuan, anak-anak dan orang tua, dihadapkan ribuan tentara pasukan kuda berperang, logika pun mudah mengidentifikasi hasil tersebut, kata kasarnya adalah "Anak TK juga tahu siapa yang menang (secara persenjataan dan pasukan )."
Oleh sebab itu kemenangan yang digadang-gadang Yazid bin Muawiyah adalah dipihaknya secara fisik, bisa diterima dengan berbagai sanggahan, namun apa yang diraih Yazid dari kemenangannya itu, Apakah ada efek atau dampak yg tersisa hingga saat ini? Selain kehinaan dan cemooh an serta pelaknatan.
Lalu kita melihat bagaimana umat Islam, pun mereka yang tidak Islam begitu mengelu-elukan dan memuji akan perlawanan yang dilakukan imam Husain. Peringatan sebagai bukti cinta dan keberpihakan pada alhusain terus diadakan, khususnya di bulan Muharam.
Tangisan bukti kesetiaan dan tekad untuk terus menghidupkan nilai-nilai yang diusung Al Husain adalah harga mati menjaga agama ini. Pantang hina membela siapa saja yang lemah dan tertindas, setia terhadap pemimpin (imam) apapun kondisinya, anti segala bentuk kezaliman.
Peristiwa yang pernah terjadi di Karbala itu kini nyata terjadi lagi di hadapan kita, di Gaza Palestina. Sejarah telah jelas sejelas-jelasnya kita pelajari, Lalu berpihak ke siapa dirimu ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H