Indonesia memiliki kebijakan luar negerinya "bebas aktif" menempatkan posisinya di tengah kedua pihak dan sama-sama aktif bekerja sama dengan keduanya.Â
Indonesia tidak terikat dengan kelompok, blok atau  dengan negara manapun untuk membatasi kerja sama Indonesia dengan negara manapun. Maka Indonesia bebas memilih untuk bekerja sama dengan China atau Jepang tanpa adanya syarat atau ketentuan dengan pihak manapun di dunia ini.
Â
Referensi :
Budhiman, Ilham. 2021. "Jepang Kecewa Berat, ini 4 Alasan Jokowi Pilih China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-bandung. Salah Satunya Janji China Tanpa APBN!". https://www.99.co/blog/indonesia/alasan-jokowi-pilih-china-garap-kereta-cepat-jakarta-bandung/
IJEPA, https://ftacenter.kemendag.go.id/ijepa
IMF, "GDP, currrent prices", diakses dari  https://www.imf.org/external/datamapper/NGDPD@WEO/OEMDC/ADVEC/WEOWORLD/USA
Ramadhani, Dinda Restia A D dkk. 2022. "Kepentingan Indonesia Terhadap Jepang dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya". Â Dauliyah. Vol. 7. No. 1. https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/dauliyah/article/download/7539/9730
"Sejarah Bantuan ODA jeepang di Indonesia", https://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/whatisoda_02.htm
Supriatna, Cecep. "Keputusan Indonesia Memilih Cina (Tiongkok) Sebagai Mitra Kerjasama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung". Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UMY. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11247/JURNAL.pdf?sequence=10&isAllowed=y
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H