"Ssstttt udah-udah aku minta maaf, hari ini juga gue bakalan penuhin semua yang lo minta, tapi maafin gue, pliiisss." kataku dengan nada memohon.
"Huh untung gue orangnya baik, ya udah gue maafin tapi janji ya bakal nurutin semua permintaan gue."
"Iya janji bawel."
Tak berselang lama, dosen pun masuk dan ceramah panjang lebar. Sedangkan aku sendiri sibuk memainkan pulpen dan mencoret-coret kertas biderku. Sesekali Steve mengingatkanku untuk memperhatikannya, namun aku hanya mengangguk.
Hari begitu terik ketika kuliah berakhir. Aku bersama Steve langsung pergi menuju salah satu tempat makan yang tak jauh dari kampus untuk memenuhi janjiku. Setelah selesai makan, kita langsung pergi sesuai arahan dari Steve.
"Kita mau kemana nih?" Tanyaku penasaran.
"Ke suatu tempat." Aku berjalan mengikutinya. Kemudian kita sampai di suatu taman.
"Ngapain kesini?" Tanyaku lagi.
"Lo tau ngga lo itu sebenarnya lebih bawel dari gue, katanya tadi mau nuruti semua keinginan gue. Ini gue lagi pengin main di taman."
"Haha kaya anak kecil."
"Ya ngga lah, lo tuh yang kaya anak kecil." Timpal Steve sambil mencubit pipiku.