Mohon tunggu...
Anjar Dini Astuti
Anjar Dini Astuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Movie enthusiast | Sedang menempuh pendidikan S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengurai Isu Kesetaraan Gender: Tantangan dan Solusi dalam Mengatasi Ketidakadilan

23 Mei 2024   22:05 Diperbarui: 24 Mei 2024   09:40 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Kekerasan Berbasis Gender

Kekerasan berbasis gender adalah pelanggaran hak asasi manusia yang menargetkan individu berdasarkan jenis kelamin mereka. Sebagian besar korban dari kekerasan gender adalah perempuan. Salah satu dampak yang paling menyedihkan dari adanya budaya patriarki adalah tingginya angka kekerasan pada perempuan. Kekerasan ini dapat berupa kekerasan fisik yang mencakup tindakan yang menyebabkan cedera fisik, kekerasan seksual yang mencakup pemerkosaan, pelecehan seksual, dan kekerasan psikologis yang mencakup penghinaan, ancaman yang dampaknya bisa merusak mental korban.

Contoh kasus kesetaraan gender yang pernah terjadi di Indonesia adalah Kasus buruh perempuan yang bekerja untuk produksi Aice yang dinaungi oleh PT Alpen Food Industry mengalami keguguran sepanjang 2019 akibat dipaksa bekerja pada malam hari dan mengangkat barang-barang berat. (Sumber: https://theconversation.com/kasus-aice-dilema-buruh-perempuan-di-indonesia-dan-pentingnya-kesetaraan-gender-di-lingkungan-kerja-133010)

Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ketidaksetaraan gender agar mencapai kesetaraan gender yang sesungguhnya :

1. Pemerintah dapat memberlakukan undang-undang yang mendukung kesetaraan gender di tempat kerja, pendidikan serta pada masyarakat umum seperti undang-undang anti diskriminasi, kebijakan cuti yang setara dan juga kebijakan gaji yang adil untuk membatasi kesenjangan gaji.

2. Meningkatkan pendidikan yang setara antara laki-laki dan perempuan serta kesadaran publik mengenai betapa pentingnya kesetaraan gender dikalangan masyarakat untuk mengubah streotip gender yang mengganggu dan dukungan untuk individu yang ingin berperan aktif pada bidang yang diminati.

3. Melakukan tindakan dengan cepat tanggap dalam mengatasi kekerasan yang terjadi pada individu, baik itu kekerasan pada fisik, kekerasan seksual, maupun kekerasan psikologis, menerapkan kebijakan anti diskriminasi, serta meningkatkan perlindungan untuk individu yang mengalami hal tersebut.

4. Mendukung partisipasi perempuan dalam posisi kepemimpinan dan pengambilan keputusan politik, sosial serta memberikan akses perempuan terhadap sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi potensi yang dimiliki mereka.

Kesetaraan gender adalah kunci utama dalam membangun masa depan yang lebih baik. Dengan menghormati peran setiap individu tanpa memandang gender, adanya kebijakan yang adil, membangun pendidikan yang setara, meningkatkan perlindungan hukum terhadap diskriminasi, serta mendukung setiap individu yang ingin mengembangkan potensinya, merupakan langkah yang dibutuhkan untuk mencapai dunia yang setara. 

Mari bersama-sama berkonstribusi menciptakan dunia yang setara, dimana setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam berkembang dan mendapatkan hak atau perlakuan yang selayaknya. Dengan begitu, kita tidak hanya mencapai keadilan sosial, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih sejahtera untuk generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun