Bandara-bandara ini akan memerlukan terminal yang ditingkatkan, fasilitas penumpang baru dan fasilitas penanganan darat yang lebih baik untuk menangani peningkatan lalu lintas yang sudah diantisipasi.
Selain peningkatan terminal, investasi juga dilakukan pada infrastruktur sisi udara, termasuk perluasan landasan pacu dan area apron yang dimodernisasi untuk memastikan pergerakan pesawat lebih lancar, sehingga meminimalkan penundaan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Karena perjalanan udara menjadi semakin kompetitif, otoritas bandara semakin berfokus pada peningkatan pengalaman penumpang, termasuk modernisasi lounge, toilet, tempat makan dan fasilitas lainnya.
Selain itu, ada penekanan pada penerapan teknologi, seperti boarding biometrik, kios check-in otomatis dan layanan nirkontak, untuk mengefisienkan operasi dan mengurangi waktu tunggu.
Salah satu bidang fokus utama adalah integrasi solusi Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi operasional serta menawarkan pengalaman yang lancar kepada penumpang.
Misalnya, AI dapat digunakan untuk pemeliharaan prediktif, penanganan bagasi dan bahkan manajemen keramaian.
Bandara berupaya untuk mendapatkan sertifikasi Bangunan Hijau (seperti LEED) untuk konstruksi baru mereka guna meminimalkan jejak lingkungannya.
Selain itu, ada dorongan untuk menjadikan bandara netral karbon, dengan investasi dalam kendaraan listrik dan sumber energi alternatif.
Sebagian besar investasi akan datang dari pemain swasta, terutama dalam bentuk kemitraan publik-swasta (KPS).
Investasi yang direncanakan dalam infrastruktur bandara tidak hanya akan meningkatkan pengalaman penumpang tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi yang signifikan.