Sektor penerbangan India telah mengalami pertumbuhan pesat, dengan permintaan perjalanan udara yang tumbuh secara konsisten.
Rencana ambisius pemerintah India untuk menghubungkan kota-kota kecil di bawah skema "Ude Desh ka Aam Naagrik" (UDAN) --- yang berarti masyarakat umum di negara itu terbang --- telah berkontribusi secara signifikan terhadap ledakan ini.
Jumlah penumpang domestik dan internasional telah mengalami peningkatan, dengan proyeksi bahwa sektor ini akan terus berkembang pada laju 10-12 persen per tahun.
Sebelum pandemi, India merupakan pasar penerbangan terbesar ketiga di dunia berdasarkan jumlah penumpang udara domestik.
Menurut Times Kuwait, jumlah penumpang udara di India diperkirakan mencapai 500 juta per tahun pada tahun 2035, sehingga menciptakan kebutuhan bandara untuk memperluas infrastrukturnya secara signifikan.
Saat ini, banyak bandara kesulitan untuk menampung jumlah penumpang yang terus bertambah, yang menyebabkan kepadatan penumpang, waktu tunggu yang lebih lama dan pengalaman penumpang yang kurang optimal.
Untuk mengatasi tantangan ini, bandara-bandara India harus meningkatkan kapasitasnya dan memastikan bahwa mereka dapat menangani proyeksi peningkatan lalu lintas udara.
Investasi sebesar $70,6 miliarnya juga akan difokuskan pada peningkatan konektivitas dan memastikan bahwa operasi bandara lebih efisien dan ramah penumpang.
Banyak bandara di India, terutama di kota-kota besar seperti Delhi, Mumbai dan Bengaluru, beroperasi melebihi kapasitas yang seharusnya. Akibatnya, otoritas bandara berfokus pada pembangunan terminal baru atau perluasan terminal yang sudah ada untuk menampung jumlah penumpang yang terus bertambah.
Misalnya, Bandara Internasional Indira Gandhi di Delhi yang telah berupaya untuk memperluas infrastruktur terminalnya demi menangani tambahan 10 juta penumpang setiap tahunnya.
Selain itu, Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj di Mumbai pun sedang mengalami pembangunan kembali yang ekstensif, yang akan meningkatkan kapasitas penanganan penumpangnya hingga 90 juta per tahun di tahun 2029.