Tanzania       $0,28    $0,03          $0,31
Sumber: BPS
Para pemimpin Indonesia telah berusaha untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika.
Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo mengunjungi Kenya, Tanzania, Mozambik dan Afrika Selatan pada Agustus 2023. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi melakukan kunjungan ke Tunisia, Aljazair dan Maroko pada Desember 2023.
Semakin banyak negara-negara Afrika yang menunjukkan minat terhadap Indonesia dan membuka kedutaan besarnya. Baru-baru ini Kenya, Tanzania, Angola, Ethiopia dan Rwanda telah membuka kedutaan mereka. Saat ini 28 negara Afrika mempunyai kedutaan besar di Jakarta.
"Kami berharap dapat menyambut lebih banyak kedutaan besar Afrika di Jakarta di masa depan," tutur Benabdellah.
Apa itu Hari Afrika?
Setiap tahun pada tanggal 25 Mei, Hari Afrika diperingati untuk merayakan berdirinya Organisasi Persatuan Afrika (OAU). Hari yang dahulu dikenal dengan nama African Freedom Day dan African Liberation Day ini merupakan peringatan tahunan berdirinya OAU pada 25 Mei 1963. Kemudian, OAU berubah menjadi African Union (AU) di tanggal 9 Juli 2002.
Setiap tahun, AU mengadopsi tema untuk menyoroti masalah tertentu yang dihadapi Afrika dan bekerja sama untuk mencari solusinya. Tema tahun 2024 adalah "Pendidikan yang Cocok untuk Abad 21: Membangun sistem pendidikan yang berketahanan untuk meningkatkan akses terhadap pembelajaran yang inklusif, seumur hidup, berkualitas dan relevan di Afrika". Tema pendidikan menggarisbawahi pentingnya pendidikan bagi Afrika. Pendidikan adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan dan transformasi sosial ekonomi. Tema ini juga selaras dengan aspirasi Agenda Afrika 2063.
"Pendidikan bukan hanya elemen dasar keberhasilan individu namun juga landasan bagi pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran seluruh benua kita," kata AU di situs webnya.
Menurut AU, Agenda 2063 adalah cetak biru dan rencana induk untuk mengubah Afrika menjadi kekuatan global di masa depan. Agenda ini merupakan kerangka strategis untuk mewujudkan tujuan Afrika untuk pembangunan inklusif dan berkelanjutan dan merupakan manifestasi nyata dari upaya pan-Afrika untuk persatuan, penentuan nasib sendiri, kebebasan, kemajuan dan kesejahteraan kolektif yang diupayakan di bawah Pan-Afrikaisme dan Renaisans Afrika.