Oleh Veeramalla Anjaiah
Masyarakat Afrika yang tinggal di Indonesia berkumpul di Hotel Borobudur pada tanggal 31 Mei untuk merayakan Hari Afrika tahun ini dengan gembira. Itu adalah salah satu pertemuan orang asing terbesar di Jakarta.
Seluruh duta besar Afrika di Indonesia bersama-sama menyelenggarakan resepsi pada tanggal 31 Mei untuk merayakan Hari Afrika tahun ini. Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dito Ariotedjo menjadi tamu utama pada resepsi tersebut. Sejumlah pejabat senior DPR dan berbagai departemen, serta ratusan sahabat Indonesia di Afrika juga hadir dalam resepsi akbar tersebut.
Dalam pidato pembukaannya, Dekan Duta Besar Afrika, Ouadia Benabdellah, mengatakan Afrika ingin memperkuat persahabatan dan kerja sama dengan Indonesia.
"Malam ini, sebagai perwakilan negara-negara Afrika di negara yang luar biasa ini, kami menyampaikan ucapan selamat yang sebesar-besarnya kepada Presiden terpilih Bapak Prabowo [Prabowo Subianto] dan pasangannya Pak Gibran [Gibran Rakabuming Raka]. Selamat kepada bangsa dan rakyat Indonesia atas suksesnya proses pemilu yang akan melahirkan Presiden baru, Wakil Presiden baru dan anggota DPR baru. Salam sukses dalam misinya dan kami berharap hubungan Indonesia dan Afrika semakin berkembang," kata Dubes Benabdellah yang juga Duta Besar Maroko untuk Indonesia dalam sambutannya.
Benabdellah mengapresiasi Indonesia yang ingin menyelenggarakan Indonesia-Africa Forum kedua pada bulan September 2024 di Bali. Forum ini mengusung tema "Agenda Semangat Bandung untuk Afrika 2063". Ia berharap ada partisipasi besar dalam forum tersebut.
"Di mana 800 peserta diharapkan hadir dan kami yakin bahwa kami dapat bekerja sama untuk secara efektif mengaktifkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang nyata," kata Benabdellah.
Menteri Dito mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat Afrika yang merayakan Hari Afrika di Jakarta. Menurutnya, hubungan Indonesia dan Afrika semakin berkembang sejak Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955.
"Bagi indonesia, Asia dan Afrika adalah saudara yang sama-sama berjuang untuk kemerdekaan. Menjadi tuan rumah 1955 Konferensi Asia-Afrika. Indonesia bertujuan melawan penjajahan dan mempromosikan hubungan ekonomi dan kebudayaan antara kedua kedua benua," ujar Menpora RI.
Memang benar hubungan Indonesia dan Afrika berkembang sangat pesat. Tahun lalu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), perdagangan bilateral mencapai AS$16,71 miliar. Indonesia mengekspor barang senilai $6,85 miliar ke Afrika sementara Indonesia mengimpor $9,85 miliar dari sana. Berikut adalah daftar 10 mitra dagang utama Indonesia di Afrika.