Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

China Mengincar Sumber Daya Alam Afghanistan, Masyarakat Afghanistan Harus Waspada terhadap Eksploitasi China

23 September 2023   15:43 Diperbarui: 23 September 2023   15:50 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dubes baru China bagi Afghanistan Zhao Sheng menjabat tangan PM Taliban Mohammad Hasan Akhund, Kabul. | Sumber:Taliban Prime Minister Media Office/CNN

Taliban dituduh melindungi militan Uyghur dan tidak berbuat banyak untuk meringankan masalah keamanan China.

Para pembuat kebijakan di China juga terus khawatir akan ketidakstabilan yang menyebar dari Afghanistan ke Asia Selatan dan Tengah, dimana China mempunyai kepentingan ekonomi dan politik yang signifikan.

Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada tahun 2021 memicu keruntuhan ekonomi dan memperburuk krisis kemanusiaan yang besar, dengan donor internasional memotong bantuan keuangan penting ke Afghanistan.

"Bencana ekonomi Afghanistan membayangi semua masalah lain di negara ini," kata Hameed Hakimi, pakar Afghanistan di lembaga pemikir Dewan Atlantik yang berbasis di Washington, melalui situs berita Radio Free Europe/Radio Liberty baru-baru ini.

"Jika Taliban dapat menunjukkan bahwa mereka mampu mewujudkan perekonomian, popularitas dan dukungan mereka akan meningkat pesat."

China telah menghadapi kritik atas proyek infrastrukturnya di negara-negara berkembang di seluruh dunia, yang oleh para pejabat Barat digambarkan sebagai proyek yang eksploitatif. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat Taliban, yang secara aktif mencari investasi China di sumber daya mineral Afghanistan yang sangat besar dan belum dimanfaatkan.

Pada bulan April, Taliban mengklaim bahwa sebuah perusahaan China tertarik untuk menginvestasikan $10 miliar dalam ekstraksi litium, sebuah proyek yang dikatakan akan mempekerjakan lebih dari 120.000 warga Afghanistan.

"Rakyat Afghanistan berharap dapat mengeksploitasi litium dan simpanan pertambangan lainnya demi keuntungan mereka," ujar Shahabuddin Delawar, Menteri Pertambangan Taliban, kepada Radio Free Europe/Radio Liberty.

Peta Afghanistan dan China. | Sumber: ABC Graphic by Jarrod Fankhauser
Peta Afghanistan dan China. | Sumber: ABC Graphic by Jarrod Fankhauser

Meskipun keterlibatan China di Afghanistan mungkin tampak bermanfaat di permukaan, ada kekhawatiran mengenai potensi eksploitasi sumber daya negara tersebut. China memiliki rekam jejak dalam diplomasi perangkap utang, yang memikat negara-negara ke dalam utang yang tidak berkelanjutan yang pada akhirnya memberikan China pengaruh dan kendali yang signifikan. Afghanistan bisa menjadi korban dari pola ini dan menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi rakyatnya.

Kasus Zambia menjadi sebuah kisah peringatan bagi Afghanistan. Negara Afrika ini terjerumus ke dalam perangkap utang dengan China, yang mengakibatkan dampak ekonomi dan politik yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun