Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Internet Masih Dilarang di Wilayah Gilgit Baltistan yang Diduduki Pakistan

20 September 2023   09:33 Diperbarui: 20 September 2023   15:19 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penangguhan akses internet di wilayah tersebut telah menambah penderitaan yang dialami penduduk setempat di wilayah yang diduduki secara ilegal selama beberapa dekade.

Menurut surat kabar Indian Express, Menteri Informasi sementara Pakistan Murtaza Solangi mengatakan pada tanggal 3 September bahwa situasi di Gilgit Baltistan "benar-benar damai", di tengah laporan ketegangan sektarian di wilayah tersebut yang memaksa pihak berwenang untuk menghentikan layanan internet seluler tanpa batas waktu.

Suasana tegang di Gilgit Baltistan. | Sumber: Twitter/NEP_IKGMBL
Suasana tegang di Gilgit Baltistan. | Sumber: Twitter/NEP_IKGMBL

"Situasi di Gilgit Baltistan benar-benar damai dan berita serta spekulasi yang beredar di media mengenai pengerahan Angkatan Darat Pakistan sama sekali tidak berdasar," jelas Solangi dalam sebuah postingan di platform X, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh departemen dalam negeri wilayah tersebut.

Ia mengatakan bahwa semua jalan, pusat perdagangan, kegiatan bisnis dan lembaga pendidikan dibuka seperti biasa di wilayah tersebut, yang memiliki sejarah persaingan antara Muslim Sunni dan Syiah.

Sang Menteri mengatakan bahwa layanan Angkatan Darat Pakistan dan angkatan bersenjata sipil telah diminta "hanya untuk menjaga hukum dan ketertiban" pada malam chehlum atau Arbaeen (yang menandai peringatan hari berkabung ke-40 setelah pembunuhan cucu Nabi Imam Hussain pada abad ketujuh dalam pertempuran Karbala di Irak).

Ia menambahkan bahwa tindakan khusus telah diambil demi keamanan rute prosesi dan Imambargah sesuai praktik sebelumnya dan pasal 144 telah diberlakukan di seluruh wilayah untuk menjaga hukum dan ketertiban, melindungi nyawa dan menghindari insiden yang tidak diinginkan.

"Protes damai kadang terjadi sebagai reaksi terhadap kekhawatiran agama dan sektarian, namun situasi hukum dan ketertiban tetap tenang," jelas menteri tersebut.

Terlepas dari klaim menteri bahwa Gilgit Baltistan tenang dan damai, internet sudah mati selama lebih dari dua minggu dan kawasan tersebut pun masih tegang. 

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun