Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kapal Penjaga Pantai Filipina dan China Hampir Bertabrakan, AS Mengeluarkan Pedoman Pertahanan Baru

7 Mei 2023   20:11 Diperbarui: 7 Mei 2023   20:27 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Laut China Selatan dari Armed Forces of the Philippines Sumber: Screengrab/Asia Times

Pedoman tersebut mengakui bahwa ancaman dapat muncul di beberapa domain dan berbentuk perang asimetris, hibrida dan tidak teratur, serta taktik zona abu-abu seperti menggunakan kapal non-angkatan laut seperti kapal penangkap ikan sebagai milisi maritim informal.

China tidak disebutkan dalam pedoman tersebut, tetapi telah lama dikritik karena menggunakan taktik zona abu-abu untuk mengklaim kedaulatan di LCS.

Kementerian Luar Negeri China menanggapi dengan mengatakan China dengan tegas menentang langkah negara mana pun untuk ikut campur dalam masalah LCS untuk merusak kedaulatan teritorial dan hak serta kepentingan maritim China.

"Laut China Selatan adalah rumah bagi semua negara kawasan dan seharusnya tidak menjadi tempat perburuan pasukan eksternal," lapor VOA mengutip perkataan Mao.

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Marcos Jr. pada 1 Mei di Washington.

"Amerika Serikat tetap teguh dalam komitmen kami untuk membela Filipina, termasuk Laut China Selatan," kata Biden kepada Marcos Jr.

Kedua pemimpin berkomitmen untuk saling membantu.

"Penting bahwa Biden menggunakan bahasa yang begitu jelas. Fakta bahwa kedua pemimpin jelas selaras membuat komitmen-komitmennya menjadi jauh lebih konkret daripada selama masa kepresidenan [Rodrigo] Duterte," kata Brian Harding, pakar senior di US Institute of Peace kepada VOA dalam email.

Duterte membuat kesalahan besar karena percaya pada China tetapi kemudian mengubah kebijakan itu di akhir masa jabatannya.

Gregory B. Poling, direktur Program Asia Tenggara dan Prakarsa Transparansi Maritim Asia di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS), mengatakan kepada VOA bahwa pedoman baru memberikan kejelasan lebih lanjut tentang tanggapan AS di wilayah tersebut.

"Itu tidak berarti bahwa jika ada pertikaian antara [kapal] penjaga pantai China dan kapal penjaga pantai Filipina, kami secara otomatis memulai Perang Dunia III. Tetapi jika Filipina meminta bantuan Amerika di bawah Perjanjian Pertahanan Bersama, Amerika Serikat akan menjawabnya," ujar Poling kepada VOA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun