Menurut surat kabar Dawn, defisit perdagangan saat ini mencapai level tertinggi $48 miliar. Selama tahun lalu, ekspor Pakistan mencapai $31,8 miliar sementara impornya mencapai $80,2 miliar.
Dengan 230 juta penduduknya, Pakistan adalah salah satu negara termiskin di Asia karena pendapatan per kapita produk domestik brutonya (PDB) saat ini hanya $1,562. PDB-nya saat ini adalah $347,74 miliar.
Pakistan telah menghadapi krisis keuangan besar karena cadangan devisanya anjlok menjadi hanya $7,83 miliar pada 5 Agustus, penurunan besar dari $8,38 miliar dari seminggu sebelumnya. Parahnya, cadangan devisa yang anjlok ini tidak cukup untuk membayar satu bulan tagihan impor.
Pada bulan Juli 2022, laju inflasi mencapai 24,9 persen, tertinggi sejak Oktober 2008.
Pakistan sangat membutuhkan dana talangan baru melalui pinjaman baru untuk bertahan hidup.
Untuk itu Pakistan harus keluar dari daftar abu-abu FATF. Jika dilakukan, maka citra Pakistan akan kembali sehingga memberikan kepercayaan kepada investor asing untuk melihat kembali Pakistan untuk berinvestasi di sana.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H