Produk utama perusahaan adalah rudal jelajah BrahMos, yang merupakan senjata presisi modern tercepat dan terkuat di dunia.
Nama BrahMos berasal dari sungai Brahmaputra yang terkenal di India dan sungai Moskow di Rusia.
Menurut Indian Express, BrahMos adalah rudal jelajah supersonik, yang dapat mencapai kecepatan maksimum 2,8 mach, atau 2,8 kali kecepatan suara.
"Rudal ini memiliki jangkauan 300 km hingga 500 km dan merupakan hulu ledak tunggal jarak pendek, bertenaga ramjet, anti-kapal supersonik atau rudal jelajah serangan darat. Rudal tersebut dapat diluncurkan dari darat, kapal selam, kapal permukaan dan jet tempur," lapor Indian Express belakangan ini.
BrahMos dioperasionalkan di Angkatan Laut India pada tahun 2005, Angkatan Darat pada tahun 2007 dan Angkatan Udara pada tahun 2020.
Dalam perkembangan yang signifikan, pemerintah Filipina telah menandatangani perjanjian dengan BrahMos Aerospace untuk membeli tiga baterai BrahMos anti-kapal berbasis pantai senilai AS$375 juta pada tanggal 28 Januari. Itu adalah kontrak luar negeri pertama bagi perusahaan India tersebut.
Ada laporan yang mengatakan bahwa Vietnam, Thailand dan Indonesia sedang mempertimbangkan untuk membeli rudal jelajah supersonik BrahMos dari India.
BrahMos Aerospace saat ini sedang mengembangkan rudal BrahMos --II generasi berikutnya.
Sampai tahun 1970-an, India tidak memiliki kemampuan rudal dalam negeri. Pada tahun 1983, India meluncurkan Program Pengembangan Rudal Terpadu (IGMDP).
India memang termasuk di antara sedikit negara teratas dalam hal merancang dan mengembangkan rudal di dalam negeri. Tapi mereka tertinggal di belakang AS, China dan Rusia dalam hal jangkauan.
India telah mengembangkan beberapa sistem rudal dan sekarang sedang dalam proses mengembangkan generasi berikutnya dari sistem rudal canggih.